Angkutan Sekolah Segera Beroperasi
Swakelola dengan Manfaatkan Angkot
SIDOARJO – Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo menyeriusi rencana adanya angkutan sekolah gratis. Pada Senin (14/5) instansi tersebut akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sidoarjo. Targetnya, awal tahun depan angkutan itu sudah bisa beroperasi.
Ada dua alternatif rencana dishub untuk merealisasikan angkutan tersebut. Pertama, melalui lelang. Kedua, dengan sistem swakelola. Kabid Angkutan Dishub Sidoarjo Edi Setiono menyatakan, manfaat rencana kedua dinilai lebih besar. ”Swakelola itu nanti melibatkan seluruh koperasi angkot yang ada di Sidoarjo. Ini lebih efektif,” ujarnya kemarin (11/5).
Saat ini ada tujuh koperasi angkot di Sidoarjo. Jika opsi swakelola yang dipilih, seluruh angkot Kepala Dishub Sidoarjo
milik koperasi itulah yang digunakan untuk angkutan sekolah. ”Seperti Trenggalek atau Tulungagung itu penyelenggaraan angkutan sekolahnya dengan swakelola,” ucapnya. Teknisnya, pemilik angkot pada jam tertentu, yakni pada jam berangkat sekolah dan pulang sekolah, harus mengangkut siswa. ’’Selain jam itu, mereka bisa cari penumpang lain,’’ tuturnya.
Dengan begitu, penghasilan sopir angkot akan bertambah. Dishub memberikan bayaran Rp 70 ribu untuk satu angkot dalam
sekali jalan. Sehari bisa dua kali jalan, saat berangkat sekolah dan pulang sekolah. ”Dari itu sudah cukup buat setoran,” katanya. Jika mereka ingin tambahan, bisa mencari penumpang di jam selain itu.
”Itu kan angin segar bagi sopirsopir angkot karena angkot sekarang itu hidup segan mati tak mau,” ungkap Kepala Dishub Sidoarjo M. Bahrul Amig. Dalam sehari, rata-rata sopir angkot mendapat uang Rp 200 ribu. Dari jumlah itu, sekitar Rp 150 ribu digunakan untuk setoran. Sisanya menjadi penghasilan sopir tersebut. Sementara itu, terdapat 1.200 angkot yang terdaftar. Dari jumlah tersebut, hanya 400 angkot yang beroperasi.
Amig menuturkan bahwa pihaknya sudah mengomunikasikan rencana itu kepada ketua koperasi. ’’Mereka menyambut baik. Bahkan senang,’’ jelasnya. ”Nah itu bisa multiimpact,’’ lanjutnya.
Dia berharap pemkab bisa menyubsidi peremajaan angkutan milik koperasi. Dengan begitu, standar keselamatan juga semakin terpenuhi. ”Anggaran pemerintah bisa tepat sasaran dan dampaknya jelas,” ungkapnya.
”Kami juga matangkan bagaimana nanti pengawasannya dan alternatif rutenya,” imbuhnya. Saat ini sudah di-setting sebanyak 15 rute. Yakni, meliputi Krian, Porong, Waru, dan Tulangan.
Itu kan angin segar bagi sopir-sopir angkot karena angkot sekarang itu hidup segan mati tak mau.’’
M. BAHRUL AMIG