Najib Dicekal saat Akan Berlibur ke Jakarta
Meletakkan Jabatan di UMNO dan BN
KUALA LUMPUR – Janji Mahathir Mohamad untuk tidak ”balas dendam” tapi ”menegakkan hukum” kepada Najib Razak mulai direalisasikan. Kemarin rencana Najib, mantan perdana menteri Malaysia yang posisinya digantikan Mahathir, pergi ke Jakarta terhadang.
Dia dicekal. Politikus yang diduga terlibat dalam kasus megakorupsi 1MDB itu tak boleh meninggalkan Malaysia
Padahal, puluhan jurnalis sudah menunggu Najib dan sang istri Rosmah Mansor di Subang, Selangor. Berdasar pesan yang berseliweran di media sosial, nama Najib dan Rosmah tercantum di manifes penerbangan ke Jakarta pukul 10.00 waktu setempat.
Mereka akan menggunakan pesawat pribadi. Tapi, sampai waktunya terbang, tak ada tandatanda Najib muncul. Melalui akun Twitter, Najib akhirnya mencuit bahwa dirinya akan menghormati keputusan pencekalan yang diberlakukan untuknya tersebut.
”Benar bahwa saya melarang Najib meninggalkan negara ini,” kata Mahathir dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters.
Mahathir juga menambahkan bahwa ada bukti-bukti kuat untuk penyelidikan terhadap kasus tertentu yang dilakukan Najib. Yang dimaksud tentu saja adalah skandal 1MDB. Dalam kasus korupsi itu, ada aliran dana USD 700 juta (Rp 9,8 triliun) ke rekening pribadi Najib.
”Jika diperlukan, aturan hukum akan diterapkan,” tambahnya.
Mahathir juga mendepak Apandi Ali dari posisinya sebagai jaksa agung. Dialah yang membebaskan Najib dari segala tuduhan tentang skandal korupsi 1MBD. Sejauh ini, Apandi belum buka suara.
Entah karena ditekan partai atau tahu bakal tersandung banyak masalah, Najib kemarin mengundurkan diri. Dia meletakkan jabatannya sebagai presiden United Malays National Organisation (UMNO) dan pemimpin koalisi Barisan Nasional (BN). Posisinya akan diserahkan kepada wakilnya, Ahmad Zahid Hamidi. Zahid dulu pernah menjabat wakil PM. Mantan Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein ditunjuk sebagai wakil presiden UMNO.
”Saya memiliki tanggung jawab moral untuk mengundurkan diri,” ujarnya dalam rapat Dewan Tertinggi UMNO.
Di tempat terpisah, keinginan PH (Pakatan Harapan) untuk membebaskan Anwar Ibrahim akhirnya terealisasi. Nurul Izzah, putri Anwar, menyatakan bahwa ayahnya akan keluar dari penjara Selasa (15/5). Itu lebih cepat daripada jadwal resmi pembebasannya, yaitu pada 8 Juni mendatang.
Meski dibebaskan lebih cepat, Anwar belum mendapat pengampunan dari kerajaan secara resmi. Proses untuk memperoleh pengampunan itu masih diurus. Jika disetujui, dia bisa kembali berpolitik.
Pembebasan tersebut memberikan warna baru pada hubungannya dengan Mahathir. Dulu, saat Mahathir menjadi PM pada 1981–2003, Anwar adalah anak didik kesayangannya.
Semua orang menganggapnya sebagai pengganti Mahathir. Namun, pada 1999, begitu dia tampak terlalu berkuasa, Mahathir memasukkannya ke penjara dengan tuduhan sodomi.
Anwar bebas pada 2004 dan menjadi sosok penting di oposisi. Dia kembali berpolitik dan melawan Najib di Pemilu 2013. Pada 2015 dia dipenjara lagi dengan tudingan sodomi. Berbagai lembaga HAM menilai hukuman tersebut bermotif politik.
Bukan hanya Anwar yang hubungannya pahit manis dengan Mahathir. Menteri keuangan yang ditunjuk Mahathir saat ini, Lim Guan Eng, juga pernah dipenjara dua kali olehnya. Yaitu, pada 1987 dengan alasan mencegah kericuhan rasial dan pada 1998 karena melanggar UU Penghasutan. Sejak merdeka, baru kali ini Malaysia memiliki menteri ekonomi dari etnis Tionghoa.
Sementara itu, untuk keperluan ke Jakarta, Najib sempat disebutsebut menyewa jet pribadi milik Peter Sondakh, CEO and Chairman Rajawali Corpora. Namun, pihak Peter Sondakh langsung mengklarifikasi.
”Pak Peter Sondakh maupun Grup Rajawali tidak mengetahui rencana penyewaan pesawat Premiair oleh pihak mana pun.” Demikian pernyataan yang dibuat Managing Director Rajawali Corpora Satrio kemarin.
Premiair merupakan operator jasa penerbangan dan pengelolaan pesawat terbang yang berkantor di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menurut Satrio, pesawat milik bosnya yang dikelola Premiair tidak dijadwalkan terbang kemarin.
Bukan karena Najib batal ke Indonesia, melainkan karena pesawat tersebut sedang dalam kondisi tidak layak terbang dan dalam proses perawatan rutin tahunan. ”Saat ini Pak Peter Sondakh sendiri sedang cuti dan berada di luar kawasan Asia,” imbuh dia.
Sementara itu, pantauan Jawa Pos di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma sejak pukul 11.00 sampai 13.00 kemarin, sempat terlihat sejumlah pengawal berpakaian safari dan berbadan besar yang berseliweran di depan pintu keberangkatan bandara. Saat ditanya apakah pengawalan itu untuk penumpang VIP atas nama Najib Rajak, mereka terlihat bingung dan menghindar.
Petugas bandara setempat mengatakan, penumpang VIP dengan jet pribadi memang bisa keluar melalui beberapa pintu. Selain pintu keberangkatan, penumpang elite bisa keluar lewat pintu kedatangan seperti penumpang reguler pada umumnya. ”Kadang juga bisa lewat jalur VIP di sebelah kanan (bandara),” ujar seorang petugas sambil menunjuk lokasi jalur VIP yang dimaksud.