TIKET MILIK THE REDS
LIVERPOOL – Dua gengsi dipertaruhkan saat matchweek ke-38 Premier League malam nanti WIB. Gengsi Liverpool sebagai finalis Liga Champions musim ini dan gengsi juara bertahan di Premier League musim lalu yang dipikul Chelsea. Keduanya berebut satu tiket bergengsi untuk lolos ke Liga Champions musim depan.
Pertaruhan itu tersaji malam nanti WIB. Liverpool menjamu Brighton and Hove Albion di Anfield, Liverpool. Lalu, Chelsea yang berharap
The Reds terpeleset harus melawat ke St James
Park untuk menghadapi Newcastle United.
Di atas kertas, peluang Liverpool untuk lolos memang lebih besar. Sekalipun tertahan dan Chelsea menang sehingga poin akhir sama (73 poin), Jordan Henderson dkk masih unggul produktivitas gol. Jika poin akhir sama, Chelsea bisa merangsek ke empat besar. Asalkan, Liverpool kalah telak delapan gol! ’’Bukan itu mindset kami karena ini bak final pertama kami (sebelum lawan Real Madrid),’’ koar Henderson dilansir dari situs resmi klub.
Hendo –sapaan Henderson– mengklaim, victory malam nanti WIB bisa memperbaiki momentum Liverpool menjelang final Liga Champions (27/5). Apalagi, sejak mengalahkan AS Roma 5-2 di Anfield pada 25 April, skuad asuhan Juergen Klopp tersebut seakan lupa cara menang (dua kali seri, sekali kalah).
’’Bermainlah seperti di Anfield. Berikan segalanya dan saya yakin atmosfer saat itu bakal brilian seperti laga-laga terakhir kami,’’ kata Henderson. Klopp saat konferensi pers di Melwood kemarin WIB (12/5) pun mengingatkan lagi target klub.
Jika dibandingkan dengan Chelsea, Liverpool sejatinya punya dua jalan jika ingin terlibat kembali dalam perebutan Si Kuping Lebar musim depan. Selain mengamankan jatah top four, Liverpool masih bisa berharap dari jatah juara Liga Champions.
Kloppenggansesumbarbisamengalahkan Los Merengues di Kiev. Namun, dia tak mau gambling. ’Kamibisadikenang500tahunkalau mampu melakukannya (mengalahkan Real di final),’’ klaim Klopp, dilansirdariLiverpoolEcho.’Saya tak pikirkan final (Liga Champions) dulu. Tetapi, kami bakal amankandulutiketLigaChampions musim depan dengan memenangilagaterakhirdiPremier League ini,’ tutur Klopp.
Sebaliknya, Antonio Conte berada di ambang pencapaian terburuknya selama menangani klub-klub papan atas. Ratarata, sejak di Juventus, The Godfather selalu menyudahi musim di zona Liga Champions. Berbicara kepada London Evening Standard, Conte menyatakan bahwa finis di
top four tak penting. Bahkan, dia menganggap gagal ke Liga Champions takkan melukai fans Chelsea. ’’Dua musim lalu tim ini juga gagal ke Liga Champions dan finis di posisi kesepuluh. Ini bukan hal yang baru kan?’’ kilahnya. (ren/c16/bas)