Presiden Ajak DBL Promosikan Asian Games
Diluncurkan di Istana Bogor, Dimainkan dari Aceh hingga Papua
BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasikepadaDevelopmental Basketball League (DBL). Liga basket pelajar terbesar di tanah air itu, menurut dia, melahirkan pemain-pemain hebat untuk timnas. Karena itu, RI-1 memberikan penghargaan dengan meluncurkan DBL di Istana Kepresidenan Bogor kemarin pagi (12/5).
Sebelum launching, presiden lebih dulu mengajak para pemain dan alumni DBL untuk bermain basket di halaman belakang istana yang sudah dipasangi lapangan basket portabel. Jokowi tergabung dalam Tim Merah bersama Menpora Imam Nahrawi serta tiga pemain dan alumni DBL. Sementara itu, Tim Putih diperkuat Sekretaris Kabinet Pramono Anung, CEO sekaligus founder DBL Indonesia Azrul Ananda, dan tiga pemain DBL lain.
Jokowi yang memakai kaus dengan nomor punggung 1 terlihat cukup lincah. Mengenakan sepatu AZA5, sepatu basket made in Indonesia dengan harga terjangkau, dia beberapa kali melakukan dribel dan shooting.
Sementara itu, Pramono yang ketika muda menjadi pemain klub Halim Kediri tampil bagus dengan tembakan akurat dan assist-nya. Tim Putih akhirnya menang dengan skor 18-2.
Seusai pertandingan, Jokowi mengaku sudah lama tidak bermain basket sehingga tidak bisa memberikan perlawanan maksimal. ”Terakhir main 37 tahun lalu, tahu-tahu disuruh main. Pegang bola saja terakhir pas mahasiswa semester empat. Cari keringat saja sama untuk refreshing,” katanya.
Mantan wali kota Solo itu meminta DBL untuk terus mengajak semua anak muda Indonesia bermain basket. Dengan kompetisi yang dimulai dari bawah pada usia muda, hasilnya akan lebih baik.
Presiden juga mengatakan bahwa kompetisi DBL bisa menjadi bagian dari promosi Asian Games 2018. ”Oh iya, sebelum masuk Agustus ini, urusannya olahraga terus. Biar panas, sehingga masyarakat bisa tahu kalau kita akan memiliki sebuah perhelatan besar Asian Games yang ke-18,” pungkasnya.
DBL adalah kompetisi basket pelajar SMP dan SMA. Lahir di Surabaya pada 2004, kini DBL menjangkau 30 kota di 22 provinsi. ”Apabila sebelumnya diselenggarakan di 25 kota, maka mulai tahun ini akan merambah 30 kota di 22 provinsi. Dari Aceh hingga Papua,” kata Azrul.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi menyatakan, promosi Asian Games terus berjalan. ”Saya baru dari Ternate, Tidore, kemudian beberapa teman melaporkan dari Papua. Dari seluruh sudut tanah air, semuanya sudah menggemakan semangat Asian Games,” ucap dia.