Jawa Pos

Penarikan Mobdin Bisa Picu Konflik

Ketua Dewan Anggap Tidak Tepat

-

SIDOARJO – Pimpinan DPRD Sidoarjo tidak menyoal kebijakan penarikan mobil dinas (mobdin) lama. Hanya, mereka mengkhawat­irkan dampaknya. Yakni, menyangkut hubungan legislatif dengan eksekutif.

’’Itu memang hak eksekutif untuk melakukan penarikan. Tapi, menurut saya, waktunya kurang tepat. Karena itu, saya khawatir ini bisa menimbulka­n polemik. Bisa memicu konflik,’’ kata Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan.

Konflik yang dimaksud Wawan, sapaan Sullamul Hadi Nurmawan, tentu bukan fisik. Namun, kerasnya sikap sebagian anggota dewan ke eksekutif. Dalam kurun 1,5 tahun terakhir, sikap politik di internal dewan seolah terbelah dua. Satu pro pemkab dan satunya sebagai oposisi.

Mereka yang berada di barisan ’’oposisi’’ adalah Fraksi PDIP, PAN, dan Fraksi PKS Nasdem. Nah, ada dua pimpinan dewan dari Fraksi PDIP dan PAN. Yakni, Taufik Hidayat Tri Yudono dan Emir Firdaus yang duduk sebagai wakil ketua dewan. Satu wakil ketua dewan lainnya kosong karena Fraksi Gerindra yang mendapat hak membiarkan lowong seiring nonaktifny­a Rifai.

GRESIK

Kubu oposisi selama ini kerap begitu keras mengkritik kebijakan eksekutif. ’’Dengan penarikan mobil dinas pimpinan, tentu ini bisa membuat suasana semakin tidak cair,’’ kata legislator asal PKB itu.

Wawan khawatir penarikan tersebut dipandang kubu oposisi sebagai bentuk kesewenang-wenangan sekretaris daerah (Sekda). Bahkan, ada asumsi bahwa eksekutif sengaja mengajak berkonfron­tasi. Kalau sudah begitu, pembahasan di dewan bakal semakin alot. Misalnya, pembahasan proyek RSUD wilayah barat, gedung terpadu, atau pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

’’Nah, hal-hal seperti ini yang seharusnya jadi pertimbang­an sebelum mereka (Sekda) membuat keputusan,’’ papar Wawan.

Sebagaiman­a diberitaka­n kemarin, pimpinan dewan telah mendapat jatah mobdin baru. Yakni, Toyota Fortuner. Mobdin itu seragam dengan mobdin jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sidoarjo lainnya. Adapun mobdin lama berbeda. Ketua dewan mendapat jatah Toyota Camry. Wakil pimpinan dewan memperoleh jatah Toyota Fortuner jenis lama.

Jatah mobdin untuk wakil pimpinan dewan ada tiga. Sebab, M. Rifai, wakil ketua dewan dari Partai Gerindra yang kini nonaktif, juga mendapatka­nnya. Bahkan, meski sudah setahun nonaktif, Rifai masih membawa mobdin tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia