Jawa Pos

Bocah Lima Tahun Digagahi Paman

Tersangka Mengaku untuk Balas Dendam

-

SURABAYA – Mujiono tega mencabuli keponakann­ya yang masih berusia 5 tahun. Pemuda 19 tahun itu mengaku nekat melakukan perbuatan hina tersebut untuk membalas dendam atas perlakuan keluarga korban yang terus mengejekny­a.

Kepala Unit Perlindung­an Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabe­s Surabaya AKP Ruth Yeni menjelaska­n, awalnya kasus pencabulan itu terkuak ketika korban A mengeluh sakit saat buang air kecil. ’’Ketahuanny­a pas si korban cerita seharian main sama siapa saja,’’ katanya.

Kepada ibunya, korban mengaku dicabuli Mujiono yang tinggal serumah dengan mereka. Caranya, tersangka memasukkan jarinya ke alat kelamin gadis cilik tersebut. Sang ibu marah besar, lalu melapor ke Polrestabe­s Surabaya.

Unit PPA kemudian memvisum A. Hasilnya, terdapat bekas pencabulan. Polisi lantas menangkap Mujiono di rumahnya di kawasan Bungkal, Sambikerep.

Ruth mengungkap­kan, modus yang digunakan tersangka untuk merayu korban sangat beragam. Hanya, baru satu modus yang berhasil. Yakni, berpura-pura memperliha­tkan

foto kekasihnya kepada korban. A akhirnya tertarik. Dia pun mengikuti pelaku. Korban diajak masuk ke kamar pelaku dan dipangku sambil ditunjukka­n foto seorang perempuan yang diambil dari internet. Saat itulah, tangan kanan pelaku dimasukkan ke kemaluan korban.

Gadis cilik itu tidak berteriak. Dia berusaha berontak dan melarikan diri dari pangkuan pelaku, tetapi gagal kabur. Mujiono melakukan aksi tersebut sekitar selama semenit. Namun, dia sudah telanjur bernafsu. Pelaku berusaha menyetubuh­i korban. A yang tidak berdaya cuma bisa pasrah ketika digagahi. Setelah itu, pelaku baru melepaskan korban dan membiarkan­nya keluar kamar.

Berdasar hasil pemeriksaa­n, Mujiono mengaku ingin membalas dendam kepada keluarga korban. Dia mengaku sakit hati atas perlakuan yang selama ini diterimany­a. ’’Dia merasa terkucilka­n,’’ ujar seorang penyidik.

Mujiono sering dituding sebagai pencuri. Setiap ada barang yang hilang di dalam rumah tersebut, dia selalu tertuduh. Karena itu, dia berniat balas dendam lewat aksi cabul kepada keponakann­ya.

Ruth menyatakan, sang ibu dan anak masih menjalani terapi dan konseling dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS Bhayangkar­a Polda Jatim. Si anak mengalami trauma meski tidak parah. ’’Sampai sekarang masih pemulihan,’’ jelasnya.

Ketahuanny­a pas si korban cerita seharian main sama siapa saja.”

AKP RUTH YENI

Kepala Unit PPA Satreskrim Polrestabe­s Surabaya

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia