Polisi Masih Buru Perakit Bom
KAPOLRI Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan bahwa aksi teror di Surabaya kemarin terkait dengan kerusuhan di Rutan Mako Brimob. ”Mereka (JAD, Red) maunya main panas. Begitu ada penangkapan, maunya ada pembalasan,” kata jenderal polisi dengan empat bintang di pundak tersebut.
Tito mengatakan bahwa Dita Oeprianto merupakan anggota JAD yang berafiliasi dengan Aman Abdurrahman, napi kasus terorisme yang kini mendekam di Nusakambangan. Dita juga serangkai dengan gelombang penangkapan plot serangan Jawa Timur yang digagalkan pada 2016 dan 2017.
Kemudian, Tito bercerita bahwa pada 2016, Aman Abdurrahman menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Zainal Ansori, mantan anggota FPI yang bermukim di Paciran. Itu terjadi pada Desember 2016 di Malang. Ketika itu, Zainal bahkan mengundang semua sel JAD ke Kota Apel tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Zainal menyampaikan pesan dari ISIS pusat yang memerintah semua anggotanya untuk melakukan amaliah. Atau melakukan aksi teror di kota tempat mereka berada. Nah, plot di Jawa Timur bisa digagalkan.
Zainal Ansori ditangkap di Paciran setelah tertangkap basah menyusun plot serangan ke polsek setempat.
Setelah sempat terjadi kekosongan beberapa saat, sepulang dari Syria pada 2017 Dita-lah yang kemudian ditunjuk para anggota sel Surabaya untuk memimpin. Rupanya, fatwa penyerangan Dita dua tahun lalu masih dianggap sebuah titah yang harus dilaksanakan. Diduga dipicu kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Dita menjadikan diri dan keluarganya sebagai pengantin bom bunuh diri. Termasuk anakanaknya yang masih kecil.
Secara terpisah, rumah Dita di Jalan Wisma Indah Blok J/22, Wonorejo, Rungkut, kemarin didatangi petugas. Polisi datang pukul 18.15 dan mendapati rumah dalam keadaan kosong. Mereka kemudian menyisir rumah tersebut untuk mencari barang bukti.
Densus 88 menemukan enam bom berbentuk pipa yang masih aktif. Keenamnya dikemas dalam tiga kantong plastik, masing-masing berisi dua bom. Letaknya berada di salah satu kamar rumah berwarna merah bata itu. ”Gegana langsung meledakkan bom di lokasi,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan.
Selain itu, Densus 88 menemukan styrofoam yang digunakan untuk mengemas bom.