Berkendara Efisien dengan ECO
KEMAJUAN teknologi membuat berkendara menjadi lebih mudah, aman, dan efisien. Efisiensi tersebut bisa dilihat pada konsumsi bahan bakar yang dapat ditekan karena ada teknologi injeksi atau fitur ECO yang biasa dijumpai di mobil-mobil masa kini.
Seperti namanya, fitur tersebut ditujukan agar kinerja mobil lebih ekonomis. Namun, ada beberapa pengguna yang menganggap fitur atau seting ECO tidak efektif kalau diterapkan saat menghadapi lalu lintas yang macet. Alasannya, dengan seting ECO, tenaga menjadi berkurang sehingga pengendara mobil perlu menekan pedal gas lebih dalam saat hendak mulai jalan. Dengan demikian, konsumsi BBM menjadi boros.
Padahal, kalau ’’semangatnya’’ menghemat BBM, pengendara tidak perlu melakukan hal tersebut. Saat hendak berjalan pada lalu lintas yang cukup padat, cukup injak gas secara halus. Bila memungkinkan, biarkan mobil menggelinding terlebih dahulu.
Kemudian, jika menghadapi lalu lintas yang lancar, seting ECO mengakibatkan gigi persneling cepat berpindah ke posisi gigi tertinggi sehingga rpm dicegah untuk mencapai putaran tinggi. Hal itu tentu harus dibarengi dengan cara berkendara yang halus dan lembut saat hendak menambah atau mengurangi kecepatan.
Dari dua hal tersebut, bisa digambarkan ada beberapa orang yang salah kaprah bahwa dengan seting ECO, cara berkendara yang agresif sekali pun akan tetap bisa mempertahankan efisiensi bahan bakar. Padahal, seting ECO hanyalah sebagai pendukung efisiensi bahan bakar. Kendali tetap di tangan pengendara jika ingin berhemat.