Empat Race Lagi Grand Master Asia
KARIR lari kedua Sri Wahyuni berawal sejak 2014. Lebih tepatnya sepuluh tahun sejak dia pensiun menjadi sprinter. Saat mengikuti race pertama, 5K, pada Oktober 2014, Sri memang berhasil menyabet juara 1 untuk kategori putri.
”Begitu finis langsung pingsan karena udah lama nggak lari. Itu pun lari karena menggantikan nomor BIB teman. Jadi nggak ada persiapan apa-apa,” ujarnya, lantas tertawa. Sebelum memulai race trail pertama di Bromo Tengger Semeru (BTS) 100 Ultra 2015 kategori 30K, Sri menerima tantangan untuk naik turun Gunung Penanggungan dalam waktu kurang dari dua jam.
Asumsinya, jika bisa finis dengan target waktu itu, dia bisa menyelesaikan BTS 30K di bawah cutoff time. ”Waktu itu belum ada yang bisa finis BTS di bawah enam jam,” ungkapnya.
Akhirnya Sri sukses menyelesaikan BTS Ultra 30K dalam waktu 4 jam 57 menit. Sekaligus menyabet juara dua. Namanya mulai diperhitungkan dalam Asia Trail Master sejak dia mengikuti MesaStila Peaks Challenge 65K dan BTS Ultra Taril 102K 2017. Sri memang selalu mendapatkan podium ketika berlomba.
Dengan begitu, tak heran jika setiap kali ikut serta, dia sudah bisa mengumpulkan lebih dari 450 poin. Tahun ini Sri menargetkan bisa meraih gelar Grand Master Asia.
Untuk mendapat gelar tersebut, Sri harus menyelesaikan enam race ultra dengan jarak lebih dari 70K. Saat ini dua race yang ia selesaikan adalah Beach Bunch’s Trail Challenge 100K di Brunei Darussalam dan Rinjani 100 Ultra.
Empat race yang akan dia ikuti menuju gelar Grand Master Asia adalah Mantra Summit Challenge 75K, Bandung 100 Super Trail 100K, Ijen Ultra Trail Run 100K, dan Plataran Ultra Trail Run 70K. ”Sekarang ikut ultramarathon bikin orang heran. Dulu pas jadi atlet nggak gini-gini amat. Sekaranag makin tua malah gila,” imbuhnya.