Mercedes Terlalu Sempurna
Hamilton Kukuh di Puncak Klasemen
menang (9 KO), kalah
BARCELONA – Mobil kencang dikombinasi strategi yang tepat membuat Mercedes mengakhiri akhir pekan ini dengan sangat sempurna. Dua pembalapnya, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, finis 1-2 di GP Barcelona tadi malam. Balapanberlangsung tanpa ancaman serius bagi tim Silver Arrows.
GP Barcelona menjadi balapan pertama musim ini ketika Mercedes mampu finis 1-2. Hamilton meyakini Mercedes bisa membangun kepercayaan diri dalam sisa musim dengan hasil sempurna di Barcelona. ’’Hari ini (tadi malam) saya merasakan sinergi antara saya dan mobil. Rasa ini yang tidak pernah saya alami sepanjang berlangsungnya musim ini. Ini yang pertama,’’ kata Hamilton.
Hamilton finis nyaman dengan selisih 20 detik di depan Bottas. Juara dunia empat kali F1 tersebut memang tampil dahsyat sejak latihan hari pertama GP Barcelona. Banyak yang memprediksi ban baru Pirelli yang dibawa ke Barcelona akhir pekan ini sangat menguntungkan Mercedes. ’’Tentu saja saya ingin bertarung berebut kemenangan. Tapi, ini adalah hasil bagus untuk tim kami. Mobil kami sangat bagus dan tim bereaksi dengan strategi yang hebat,’’ ucap Bottas.
Kemenangan back-to-back Hamilton pada dua balapan terakhir membawanya bertengger nyaman di puncak klasemen dengan raihan 95 poin. Hamilton kini unggul 17 poin atas rival terbesarnya, Sebastian Vettel, di posisi kedua. Bottas mengamankan posisi ketiga dengan raihan 58 poin atau berjarak 20 angka dari Vettel.
Pada awal balapan, bintang Ferrari Sebastian Vettel sebetulnya langsung mengancam. Bintang Jerman itu melakukan start sempurna dan mengambil alih posisi kedua dari Bottas. Namun, tak lama kemudian kecelakaan menimpa Romain Grosjean (HaasFerrari). Mobilnya melintir di tikungan3,lalumenabrakpembalap Renault Nico Hulkenberg dan Pierre Gasly (Toro Rosso-Honda). Ketiganya out. Safety car (SC) keluar untuk mensterilkan lintasan.
Pada lap ketujuh, SC masuk. Vettel punya peluang untuk memburu Hamilton di depan. Tapi, kecepatan rata-rata alias pace balapan Hamilton terlalu tangguh untuk ditandingi. Hanya dalam waktu lima lap, Hamilton sudah unggul 5,5 detik di depan. Keunggulan Hamilton makin menjadijadi Laporan dari Barcelona NEW YORK CITY – Petinju yang sedang naik daun asal Ukraina Vasyl Lomachenko kembali mencatatakan sejarah. Kemarin petarung 30 tahun tersebut merengkuh sabuk juara dunia ketiganya sepanjang karir. Padahal, dia baru bertarung 12 kali di pentas profesional! Bertarung di Madison Square Garden (MSG), Lomachenko menaklukkan petinju Venezuela Jorge Linares dalam sepuluh ronde. Hasil itu membuatnya merengkuh sabuk juara dunia kelas ringan (61,2 kg) WBA. Dengan hasil itu, Lomachenko mencatatkan diri sebagai petinju yang membutuhkan pertarungan paling sedikit untuk mengumpulkan tiga sabuk juara dunia sepanjang sejarah. Dia memecahkan setelah strategi perburuan yang diberlakukan Ferrari untuk Vettel ternyata gagal total.
Pada lap ke-42, pembalap Force India Esteban Ocon mengalami masalah pada mesinnya. Dia kemudian memarkir mobilnya di pinggir lintasan. Alhasil, memang harus ada proses evakuasi untuk membelakukan virtual safety car (VSC). Di sinilah Vettel memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan pit stop kedua. Anehnya, dia mengganti ban medium dengan medium. Bukan soft yang lebih cepat.
Dengan balapan yang hanya menyisakan 14 lap, strategi tersebut sama sekali tidak berguna. Vettel keluar pit di posisi keempat, tepat di belakang Verstappen. Muncul harapan bahwa Vettel bisa bertarung dengan Verstappen untuk berebut podium terakhir pada lap-lap terakhir. Saat VSC dinonaktifkan, Verstappen terlibat senggolan dengan pembalap Williams-Mercedes Sergey Sirotkin yang berada di posisi buncit. Senggolan tersebut mengakibatkan ujung sayap depan bagian kiri mobil Verstappen patah. Namun, pembalap Belanda itu tetap bertahan di lintasan dan tidak melakukan pit stop untuk mengganti sayap.
Meski mobilnya mengalami kerusakan pada sayap, Verstappen tetap bertahan. Dia finis di posisi ketiga dengan unggul 0,7 detik. rekor sebelumnya milik petinju legendaris Australia Jeff Fenech yang butuh 20 laga untuk meraih tiga gelar di tiga divisi pada 1988.
’’Ini benar-benar pertarungan yang seru,’’ ucap Lomachenko kepada ESPN. ’’Saya bertahan di ronderonde terakhir. Ayah saya (sekaligus pelatih, Anatoly Lomachenko) saat itu berkata, pukul badannya, dan saya mulai melakukan itu,’’ tambah peraih emas Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 tersebut.
Pukulan uppercut kiri keras yang dia layangkan ke rusuk kanan pada ronde kesepuluh akhirnya memang yang membuat Linares berlutut di ring. Saat itu juga wasit menghentikan pertarungan.
Sebelum merengkuh sabuk jura dunia kelas ringan ini, Lomachenko sudah mengumpulkan sabuk juara dunia kelas bulu dan bulu super atau ringan junior. Saat mengumpulkan sabuk juara dunia kelas bulu, dia hanya butuh tiga pertarungan di pentas profesional.
Setelah itu, pada laga ketujuh, dia meraih sabuk juara dunia keduanya. Semua catatan tersebut menjadi rekor tercepat dalam mendapat sabuk juara dunia di sejarah tinju.
1. Lewis Hamilton 2. Valtteri Bottas 3. Max Verstappen 4. Sebastian Vettel 5. Daniel Ricciardo 6. Kevin Magnussen 7. Carlos Sainz 8. Fernando Alonso 9. Sergio Perez 10. Charles Leclerc
1. Lewis Hamilton, Mercedes 2. Sebastian Vettel, Ferrari 3. Valtteri Bottas, Mercedes 4. Kimi Raikkonen, Ferrari 5. Daniel Ricciardo, Red Bull