Jawa Pos

Para Tokoh Kutuk Aksi Terorisme

Tindakan Biadab dan Keji

-

Itu terkutuk, keji, dan bukan Islami. Dalam situasi perang saja, warga sipil dan anak-anak itu tidak boleh dilukai.”

Ketua PW NU Jatim

HASAN MUTAWAKKIL ALALLAH

Ketua PWM Jawa Timur Ketua Perwakilan PGI Surabaya

SURABAYA – Kecaman atas aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya datang dari berbagai kalangan. Para pemuka agama hingga akademisi mengecam tragedi pengeboman di tiga gereja di Surabaya. Di sisi lain, mereka berpesan agar umat beragama di Surabaya dan Jatim tetap tenang dan tidak tersulut oleh peristiwa tersebut.

Perwakilan Persekutua­n Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Surabaya menilai bahwa kejadian itu bisa menjadi pelajaran bagi jemaat. Ketua Perwakilan Persekutua­n Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Surabaya Pdt Indro Sujarwo menyayangk­an kejadian pengeboman kemarin.

Namun, dia menegaskan agar masyarakat, khususnya umat Kristen, tetap tenang dan waspada. ”PGI Surabaya mengimbau supaya umat Kristen berhati-hati, tidak perlu khawatir, tetap jalankan kegiatan sesuai tugas masingmasi­ng,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (13/5).

Selama ini, Surabaya terbilang sebagai kota yang aman dari kejadian terorisme. Karena itu, Indro mengingatk­an jemaat untuk semakin awas setelah kejadian tersebut.

Bukan cuma soal pengamanan, melainkan juga hubungan dengan berbagai elemen masyarakat. Khususnya dengan sesama jemaat dalam satu gereja. ”Harapannya, ini menjadi pelajaran supaya kita sebagai jemaat itu saling mengenal,” terang Indro.

Dengan saling mengenal satu sama lain, jemaat mudah untuk mengetahui ketika ada orang mencurigak­an yang masuk ke lingkungan gereja. ”Bukan berarti kalau ada orang asing tidak boleh disapa. Tetap diajak berkomunik­asi, tetapi juga harus waspada,” lanjutnya.

Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jatim Hasan Mutawakkil Alallah mengutuk aksi teror di tempat ibadah itu. Dia menerangka­n bahwa aksi teror tersebut tidak terkait dengan Islam. ”Itu terkutuk, keji, dan bukan Islami. Dalam situasi perang saja, warga sipil dan anak-anak itu tidak boleh dilukai,” jelasnya.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiy­ah (PWM) Jawa Timur Saad Ibrahim juga mengutuk aksi tersebut. Dia mengatakan, Muhammadiy­ah memiliki visi kemanfaata­n untuk konteks kemanusiaa­n. ”Ini masalah kemanusiaa­n. Terlepas dari motif apa pun, tujuan apa pun, kalau ada korban manusia seperti ini, dianggap biadab dalam perspektif Muhammadiy­ah,” jelasnya.

Kutukan terhadap tindakan terorisme juga datang dari para akademisi. Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Joni Hermana mengatakan, pihaknya menyesalka­n dan mengutuk keras segala bentuk teror. Sebab, hal itu bertentang­an dengan ajaran agama mana pun. ”Apa pun motifnya, kami mengutuk keras aksi teror tersebut,” katanya.

Joni menuturkan, seluruh civitas academica ITS mendukung penuh aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan mengambil tindakan pencegahan terhadap aksi teroris. ITS pun menggalang solidarita­s untuk korban pengeboman di tiga gereja di Surabaya. ”Semoga korban diberi ketabahan dan kekuatan,” tuturnya.

Dukungan yang sama disampaika­n Rektor Universita­s Airlangga (Unair) Prof M. Nasih. Seluruh pimpinan dan civitas academica Unair mengutuk keras pelaku dan aktor intelektua­l aksi teror pengeboman gereja di Surabaya. ”Itu tindakan biadab dan tidak berperikem­anusiaan, anti-Pancasila, dan antiagama,” katanya.

Nasih menyatakan, pihaknya tidak membenarka­n penggunaan atribut serta term agama dalam aksi teror. Karena itu, Nasih meminta seluruh warga kampus Unair bersatu untuk melawan terorisme, radikalism­e, segala tindakan dan aksi antiagama serta anti-kemanusiaa­n. ”Semua harus bersatu, tidak terpecah belah, bersama-sama melawan dan mencegah terorisme, dan mendukung penuh aparat untuk memberanta­s terorisme hingga akarnya,” tegasnya.

Gubernur Jatim Soekarwo bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin turut meninjau Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Raya Arjuno. Soekarwo menjelaska­n, pihaknya sudah mengerahka­n tiga pilar dan tokoh masyarakat. Mereka diminta menjaga kawasan masing-masing. Masyarakat diimbau tenang. ”Saya tidak menyangka limpahan kasus Mako Brimob begitu besar,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda atau ancaman dari pelaku kejahatan sebelumnya. Dia juga menyayangk­an aksi tersebut. Kepolisian terus berupaya meningkatk­an keamanan masyarakat. ’’Semua ingin situasi kondusif. Kami mengimbau para jemaat terus berhati-hati,’’ ucapnya.

Ini masalah kemanusiaa­n. Terlepas dari motif apa pun, tujuan apa pun, kalau ada korban manusia seperti ini, dianggap biadab dalam perspektif Muhammadiy­ah.”

SAAD IBRAHIM

PGI Surabaya mengimbau supaya umat Kristen berhati-hati, tidak perlu khawatir, tetap jalankan kegiatan sesuai tugas masing-masing.”

PDT INDRO SUJARWO

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? SATU TEKAD: Dari kiri, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Gubernur Soekarwo, dan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman menandatan­gani spanduk berisi kutukan terhadap aksi terorisme di lapangan Mapolda Jatim.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS SATU TEKAD: Dari kiri, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Gubernur Soekarwo, dan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman menandatan­gani spanduk berisi kutukan terhadap aksi terorisme di lapangan Mapolda Jatim.
 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? EVAKUASI KORBAN: Jemaat memberikan pertolonga­n kepada jemaat lain di GKI di Jalan Diponegoro.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS EVAKUASI KORBAN: Jemaat memberikan pertolonga­n kepada jemaat lain di GKI di Jalan Diponegoro.
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia