Jawa Pos

Selamat setelah Lima Jam Jalani Operasi

-

AIPTU Ahmad Nurhadi merupakan polisi yang ikut menjadi korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), Ngagel, kemarin. Anggota Polsek Gubeng itu berhasil melewati masa kritis setelah menjalani operasi selama lima jam di RSUD dr Soetomo.

Nurul Ivana, istri Nurhadi, dan Aqiella Nadya Shafwah, anak pertamanya, tampak khawatir selama menunggu proses operasi. Nurul baru bisa tersenyum setelah operasi suaminya selesai. ’’Kata dokter, suami saya sudah sedikit sadar setelah operasi,’’ ujarnya.

Dia lantas memeluk Aqiella yang duduk di sampingnya. Nurul sangat bahagia. Dia mengaku tak ingin lagi kehilangan orang yang disayangi. Sebenarnya, dia memiliki dua anak. Namun, anak keduanya meninggal pada usia 1,5 tahun. ’’Meninggal karena demam berdarah enam bulan lalu. Saya tidak ingin lagi kehilangan orang yang berharga,’’ ucapnya.

Nurul tidak tahu banyak tentang kejadian yang menimpa suaminya. Dia menuturkan, sang suami berpamitan untuk berjaga di Gereja SMTB kemarin. Menurut informasi yang diterima Nurul, Nurhadi bertugas di pos penjagaan di sekitar pintu masuk. Nah, Nurhadi terkena ledakan karena berada di dekat lokasi ledakan. Bom itu meledak saat dia melewati pintu gerbang gereja.

Nurul mengaku jengkel kepada teroris yang melakukan aksi kejinya. Menurut dia, seharusnya tidak ada ampunan bagi teroris. ’’Tempat ibadah saja dijadikan target bom bunuh diri,’’ katanya.

 ?? DENNY MAHARDIKA/JAWA POS ?? CEMAS: Nurul Ivana, istri Aiptu Nurhadi, dan Aqiella Nadya Shafwah saat menunggui Nurhadi di RSUD dr Soetomo kemarin.
DENNY MAHARDIKA/JAWA POS CEMAS: Nurul Ivana, istri Aiptu Nurhadi, dan Aqiella Nadya Shafwah saat menunggui Nurhadi di RSUD dr Soetomo kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia