Wilayah Perbatasan Jadi Atensi Utama
Gresik Siaga Satu, Ribuan Personel TNI dan Kepolisian Dikerahkan
GRESIK – Teror yang melanda Surabaya membuat aparat keamanan siaga. Termasuk di Kota Wali. Polisi dan TNI mengerahkan seluruh anggotanya.
Kemarin (13/5) Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro bersama Dandim 0817 Letkol (Kav) Widodo Pujianto memantau keamanan di sejumlah gereja. Misalnya, di Jalan Arif Rahman Hakim dan Jalan dr Wahidin Sudirohusodo.
Kapolres dan Dandim juga mengecek rekaman closed circuit television (CCTV) tiap gereja untuk mengantisipasi orang yang mencurigakan. Selanjutnya, mereka menyisir area gereja. Beberapa titik menjadi atensi. Mulai ruang utama peribadatan, sudut gereja, trotoar, hingga area parkir.
Orang tak dikenal diminta menjauh. Sejumlah personel disiagakan di sejumlah titik. ’’Yang jelas, harus allout untuk menjaga keamanan di Gresik,’’ ujar Kapolres AKBP Wahyu.
Total ada 926 polisi yang menjaga Kota Giri. Orang yang terlihat mencurigakan langsung diamankan. ’’Kami siaga satu. Bukan setengah kekuatan lagi, seluruh kekuatan dikerahkan,’’ jelas mantan Kapolres Bojonegoro itu.
Para personel di polsek juga siaga. Wilayah perbatasan menjadi atensi utama. Yakni, Driyorejo, Wringinanom, Duduksampeyan, Menganti, Panceng, dan Kebomas.
Dandim Letkol Widodo sudah me- minta seluruh anggotanya untuk berjaga. Sebab, kondisi di Surabaya bisa jadi berimbas ke Gresik. ’’Tidak boleh lengah. Harus selalu siaga,’’ tuturnya.
Pengamanan wilayah melibatkan seluruh unit dan satuan. Para personel TNI maupun polisi dilengkapi senjata laras panjang. Seluruhnya mendapat instruksi agar selalu siap dalam kondisi apa pun. ’’Kami tingkatkan kewaspadaan,’’ ucap Widodo.
Dia melanjutkan, keamanan wilayah Gresik menjadi tanggung jawabnya bersama pihak kepolisian. Meski demikian, dukungan dari masyarakat tetap dibutuhkan. ’’Kami berharap yang terbaik untuk warga Gresik,’’ katanya.