Juara berkat Program Ratu Diskotik
Lilik Sulistyowati, Kepala SMP Berprestasi Se-Kabupaten Sidoarjo
Lilik Sulistyowati menjadi juara I Kepala SMP Berprestasi di Sidoarjo. Berkat inovasi pembelajarannya yang diberi nama Ratu Diskotik, Lilik pun berhasil menjadi runnerup guru berprestasi di tingkat Jatim pada Jumat malam (11/5).
FIRMA ZUHDI AL FAUZI
SENYUM Lilik mengembang. Piala sebagai juara II Kepala SMP Berprestasi Jawa Timur telah diraih. Penghargaan itu diberikan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman. Sambil memegang piala itu, Lilik teringat masa-masa saat dirinya berupaya untuk mendapatkannya.
Lilik bercerita, Ratu Diskotik adalah kependekan dari Rabu bermutu diskusi kolaborasi aktif dan kreatif. Program tersebut berupa inovasi pengembangan kompetensi guru. Program itu diterapkan sejak 2015, saat Lilik masih menjabat kepala SMPN 3 Porong. ’’Ratu Diskotik itu kami laksanakan setiap Rabu. Mulai pukul 12.30 sampai 14.30. Seluruh guru menjadi pesertanya,’’ katanya.
Selama dua jam itu, para guru diberi pelatihan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Misalnya, materi proses kenaikan pangkat atau cara menulis laporan pengembangan diri. ”Jadi banyak. Ganti-ganti bahasannya, ada laporan karya inovasi atau penyusunan revisi rencana program pembelajaran,” jelas perempuan kelahiran 9 Februari 1973 itu.
Satu tema tidak hanya selesai sekali Rabu. Bisa sampai beberapa kali pertemuan. Pokoknya sampai tuntas. Hasilnya ternyata sangat terasa. Salah satu contohnya, penerapan computer based test (CBT). Pada program Ratu Diskotik, para guru diberi pelatihan tentang CBT. Mereka pun paham dengan detail. Karena itu, pada 2016 seluruh ujian di SMPN 3 Porong sudah CBT.
Selain itu, ada bukti fisik para guru ikut Ratu Diskotik. Lilik memberikan sertifikat setiap tahun. Sertifikat tersebut digunakan untuk menunjukkan pelatihan apa saja yang sudah diikuti para guru. ”Kenapa Rabu, karena Rabu itu filosofinya sebagai hari cahaya,” katanya.
Berkat inovasi tersebut, pada akhir 2017 Lilik dinobatkan sebagai juara I Kepala SMP Berprestasi Kabupaten Sidoarjo. Dia pun berhak mewakili Sidoarjo ke tingkat Provinsi Jatim. Nah, program tersebut akan diadopsi di sekolah yang dipimpinnya saat ini, yakni SMPN 6 Sidoarjo. Namun, Lilik belum menentukan harinya. Gambaran umum kegiatannya tidak jauh berbeda. ”Nanti tinggal berkomunikasi dengan guru lagi terkait teknisnya,” jelas ibu dua anak itu.
Lilik juga memiliki target baru. Yakni, membuat pendidikan inklusi lebih berkembang. Saat ini ada 15 anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolahnya. ”Kami bekerja sama dengan Unesa (Universitas Negeri Surabaya). Thailand pernah ke sini untuk sharing terkait pendidikan inklusi,” kata istri Hendra Aswojo itu.
Untuk mendukung rencana pendidikan inklusi tersebut, lanjut Lilik, pihaknya mengajukan ke dinas pendidikan agar menyediakan ruang khusus. Selama ini belum ada ruang khusus di sekolahnya. Baik ruang sumber, ruang terapi, ruang vokasi, maupun ruang empati. ”Ruang empati untuk pembinaan anak reguler agar mereka lebih berempati dengan ABK,” ujarnya.
Selain itu, Lilik berangan-angan membuat program serupa Ratu Diskotik. Namun, sasarannya para siswa. Fokusnya, pengembangan kecakapan dan entrepreneurship siswa dengan memanfaatkan keunggulan lokal. ”Nanti kegiatannya di luar jam sekolah, mirip ekstrakurikuler,” tandasnya.