Jawa Pos

Status Siaga I di Seluruh Indonesia

Baku Tembak, 4 Terduga Teroris Tewas di Cianjur

-

JAKARTA – Beberapa jam sebelum bom meledak di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi (13/5), Densus 88 Antiteror menangkap enam terduga teroris di Jawa Barat (Jabar). Empat orang di antaranya tewas lantaran berusaha melawan petugas. Berdasar data intelijen aparat kepolisian, seluruh teroris itu berasal dari satu jaringan, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka bergerak di bawah kendali napi kasus terorisme K dan DS.

Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan, K dan DS merupakan napi kasus terorisme yang tengah menjalani hukuman di Nusakamban­gan. ”Sudah lama, bukan yang kemarin (dikirim dari Mako Brimob, Red),” ungkap dia kemarin. Menurut Setyo, sasaran mereka dalam aksi terorisme kali ini tetap sama, yakni aparat kepolisian. Termasuk yang bertugas di Mako Brimob.

Selain itu, mereka sudah mengatur rencana untuk menyerang beberapa lokasi di Jakarta dan Jabar. ”Penyeranga­n pos polisi, kantor polisi di wilayah Jakarta, Bandung, dan Mako Brimob,” terang Setyo. Namun, gerakan mereka bisa dideteksi. Petugas menangkap empat orang berinisial BBN, DCN, AR, dan HS di Terminal Pasir Hayam, Cianjur, Jabar. Keempatnya tewas setelah baku tembak dengan petugas.

Empat terduga teroris itu bertolak dari Sukabumi. Mereka berangkat dengan kendaraan roda empat bernomor polisi F 1614 UZ. ”Dibuntuti petugas sejak di wilayah Sukabumi,” imbuh jenderal polisi bintang dua itu. Rupanya, para terduga teroris itu berhasil membaca gerak-gerik petugas. Mereka pun berusaha melarikan diri dengan masuk ke Terminal Pasir Hayam.

Lantaran tidak ingin target lepas, petugas meneruskan pengejaran. ”Namun, saat akan diberhenti­kan petugas, keempat terduga teroris itu mencoba melawan,” terangnya. Salah seorang terduga teroris mengacungk­an senjata api. Merespons gerakan tersebut, petugas langsung memberon- dongnya dengan sejumlah tembakan. ”Keempat terduga teroris tertembak karena melakukan perlawanan,” ujarnya.

Dari laporan yang diterima, penangkapa­n empat terduga teroris itu berlangsun­g mulai sekitar pukul 02.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 04.30. Jenazah empat terduga teroris tersebut lantas dibawa ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Selain kendaraan roda empat yang sudah diamankan, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Mulai kartu identitas para terduga teroris sampai senjata api.

Khusus senjata api, Setyo menyebutka­n bahwa para terduga teroris tersebut membawa dua revolver dengan delapan peluru. Selain itu, mereka membekali diri dengan senjata berbentuk panah yang sudah dibuat sedemikian rupa. ”Kalau ditembakka­n bisa meledak,” kata dia. Rencananya, semua senjata tersebut digunakan dalam serangan yang sudah dirancang para terduga teroris. ”Dengan cara hit and run,” tambahnya.

Seusai baku tembak dengan empat terduga teroris di Cianjur, Densus 88 Antiteror kembali bergerak. Mereka mengamanka­n dua orang terduga teroris, yakni G dan M. G ditangkap di Sukabumi, sedangkan M di Bekasi. Keduanya masih diperiksa. Sejumlah terduga teroris lain masih terus dikejar.

Langkah itu diambil lantaran Polri mendeteksi sejumlah sel tidur teroris yang mulai bangkit. Meski demikian, Setyo belum bisa menyampaik­an secara detail. ”Saya tidak sampaikan dulu karena akan mengganggu operasi berikutnya,” tutur dia. Yang pasti, mereka bergerak bersama-sama. Dari mana dan ke mana saja mereka bergerak? Setyo belum bisa menyampaik­an informasi tersebut. Tapi, Setyo mengimbau masyarakat tidak terlalu khawatir. Apalagi sampai takut melakukan aktivitas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia