Jawa Pos

Dita Baru 7 Bulan Jadi Ketua JAD Surabaya

Dita Baru Tujuh Bulan Jadi Ketua JAD Surabaya

-

SURABAYA – Polisi perlahanla­han bisa mengurai jaringan yang meneror warga Surabaya selama dua hari terakhir. Rupanya, sel Surabaya mengembang­kan sebuah hubungan keluarga yang sangat dekat.

Di antaranya adalah keluarga Dita Oeprianto, ketua JAD Surabaya yang melakukan aksi pada Minggu (13/5); Anton Ferdianton­o, anggota jaringan yang tewas di rusun Sidoarjo; Budi Satrijo, wakil Dita yang ditangkap kemarin; dan Tri Murtiono, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta­bes Surabaya.

’’Mereka sangat akrab sekali,’’ kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam jumpa pers kemarin. ’’Mereka juga kerap menyambang­i sejumlah napi kasus terorisme di sejumlah lapas,’’ sambung Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dalam kesempatan yang sama. Dita diangkat menjadi ketua JAD Surabaya setelah ketua JAD Jawa Timur ditangkap pada November 2017.

Menurut sumber di lingkungan Densus 88, keakraban antarmerek­a pun bahkan sampai tingkat keluarga. ’’Sampai anakanak mereka pun saling kenal dan akrab,’’ terangnya.

Menurut dia, itu merupakan salah satu bentuk proteksi dalam sel jaringan teror mereka. Menurut sumber yang namanya tak mau disebutkan itu, sebenarnya masih ada lagi selnya. Namun, dia tak bisa mengungkap­kan demi kepentinga­n penyelidik­an.

Karena itu, tak mengherank­an, ketika menggeleda­h tubuh Tri Murtiono yang hancur karena aksi bom bunuh dirinya di Mapolresta­bes Surabaya kemarin pagi, polisi menemukan KTP Dita di saku celananya. ’’Artinya, saking akrabnya, KTP antarmerek­a pun bisa saling diserahkan. Untuk berbagai macam keperluan,’’ ungkapnya.

Dia lalu bercerita tentang Dita Oeprianto. Pria 47 tahun itu terlahir di lingkungan keluarga yang cukup radikal. Salah seorang sepupunya adalah anggota senior Jamaah Islamiyah. ’’Sepupunya menjadi salah satu yang ditangkap karena terkait bom Bali I pada 2002,’’ katanya. Artinya, sejak awal, Dita tak asing dengan lingkungan tersebut. Namun, Dita baru masuk ke dalam dunia jihadi pada 2014. Dia bertemu dengan orang-orang Jamaah Ansharut Daulah-nya Zainal Anshori.

Hingga kemudian, dia pergi ke Syria atas sponsor Zainal. Ternyata, cita-citanya kandas. Pada 2016, Turki memberlaku­kan pengetatan perbatasan seiring dengan semakin banyaknya pengungsi Syria yang masuk ke Turki. Dita tertahan dan kemudian dideportas­i.

Ketika pulang pada 2016 itulah, Dita satu taklim dengan orangorang yang menjadi sel-selnya. Yakni, Anton, Budi, Tri, dan sejumlah nama lain yang masih diburu. Ketika Dita pulang, Zainal mengangkat­nya menjadi sekondanny­a.

’’Dia termasuk figur penting dalam pengumpula­n dan pemberian fatwa serangan dari ISIS pusat yang disampaika­n di Malang pada Desember 2016,’’ jelas petugas tersebut.

Saat itu, JAD sudah bersiap melakukan serangan. Namun, karena tergolong baru, Dita dan selnya tak dilibatkan sama sekali. Karena itu, ketika plot JAD Jawa Timur digulung polisi, sel Dita masih aman.

Kemudian, November 2017, Dita diangkat menjadi ketua JAD Surabaya secara definitif. Itu dilakukan agar sel tersebut bisa lebih cepat berkembang.

Pelan-pelan, Dita dan anggotanya mengembang­kan selnya. Untuk itu, mereka belajar dari para napi terorisme di sejumlah lapas di Jawa Timur. Di antaranya, Lapas Porong dan Tulungagun­g.

Taklim itulah yang kemudian menjadi inti kekuatan sel JAD Surabaya yang dipimpin Dita. Mereka mengembang­kan hubungan baik hingga antarkelua­rga. Hal itu memastikan tidak ada anggota yang berkhianat atau ada aktivitas yang bocor. Itulah yang membuat polisi sulit memantau mereka.

’’Mereka juga sudah bisa melakukan counter-surveillan­ce (kontra pengawasan, Red). Mereka jarang pakai HP dalam berkomunik­asi,’’ ungkap sumber tersebut. Dita sudah masuk dalam daftar pengawasan sepulang dari Syria.

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? BERANTAKAN: Anggota Densus memeriksa rumah Anton. Akibat ledakan yang terjadi karena kecelakaan, Anton tewas.
DITE SURENDRA/JAWA POS BERANTAKAN: Anggota Densus memeriksa rumah Anton. Akibat ledakan yang terjadi karena kecelakaan, Anton tewas.
 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? BARANG BUKTI: Petugas menyita adonan bahan peledak di rumah Anton.
DITE SURENDRA/JAWA POS BARANG BUKTI: Petugas menyita adonan bahan peledak di rumah Anton.
 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? PUNYA SELERA: Tempelan stiker di jendela kamar menunjukka­n Anton cukup gaul pada zamannya.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS PUNYA SELERA: Tempelan stiker di jendela kamar menunjukka­n Anton cukup gaul pada zamannya.
 ?? JAWA POS RADAR MALANG ?? OPERASI GABUNGAN: Polisi dan TNI melakukan penangkapa­n jaringan Dita di Sawojajar, Malang.
JAWA POS RADAR MALANG OPERASI GABUNGAN: Polisi dan TNI melakukan penangkapa­n jaringan Dita di Sawojajar, Malang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia