Teror Bom Tak Terkait Pilgub
Tahapan Pilkada Jalan Terus
SURABAYA – Serentetan teror bom di Surabaya dan Sidoarjo terjadi di tengah tahapan pilgub dan pilkada serentak bergulir. Namun, insiden tersebut tidak berimbas pada kelanjutan semua tahapan pilgub/pilkada. Meski demikian, peristiwa itu tetap menjadi atensi seluruh pihak yang terlibat dalam pilkada.
Pimpinan PW NU Jatim menegaskan, aksi teror tidak terkait dengan kontestasi politik yang tengah berlangsung. ”Ini murni gerakan teror untuk memecah belah,” kata Ketua PW NU KH Hasan Mutawakkil Alallah kemarin (14/5). Dia tidak menampik bahwa aksi teror biasanya muncul untuk membuat gaduh dalam tiap tahapan kontestasi politik. Namun, aksi kali ini berbeda.
”Berdasar informasi yang kami terima, insiden di Mako Brimob beberapa waktu lalu menjadi percepatan aksi mereka (teroris, Red). Makanya, kami yakin tak ada kaitannya,” tegasnya.
Karena itu, PW NU Jatim meminta masyarakat tetap tenang. Apalagi, langkah yang dilakukan aparat keamanan sudah maksimal. ”Kami meminta masyarakat tidak mudah percaya setiap informasi, terutama di media sosial. Jika bingung, monggo tabayun (klarifikasi),” katanya. Kemarin pimpinan PW NU Jatim mendampingi Sekjen PB NU Helmy Faisal Zaini mengunjungi salah satu gereja yang menjadi sasaran teroris, Gereja Santa Maria Tak Bercela di kawasan Ngagel.
KPU Jatim juga memastikan bahwa seluruh tahapan pilgub maupun pilkada serentak di 18 kabupaten/kota masih berlangsung normal. Sebab, pengamanan di semua tahapan sangat maksimal. ”Sejauh ini, situasinya masih sangat kondusif,” ujar Ketua KPU Jatim Eko Sasmito.
Meski demikian, lanjut Eko, pihaknya terus memantau situasi selama dua hari terakhir. KPU memastikan segera berkoordinasi dengan Polda Jatim terkait langkah antisipasi ke depan. ”Terutama terkait teknis pengamanan hingga sisa tahapan ini. Yang jelas, prinsipnya kami yakin bahwa yang lebih paham terkait hal ini (keamanan) adalah aparat keamanan,” tegasnya.
Sementara itu, Bawaslu Jatim juga optimistis yang terjadi saat ini tak akan berpengaruh terhadap jalannya kontestasi pilkada. Namun, langkah antisipasi tetap harus diambil. ”Jangan sampai situasi yang terjadi saat ini menimbulkan efek negatif atas jalannya pilkada,” kata komisioner Bawaslu Aang Kunaifi.