Sama-Sama Berdoa Jatim Aman
PASURUAN – Peristiwa teror bom di Surabaya dua hari belakangan membawa kesedihan bagi banyak pihak, termasuk dua paslon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur. Sebagai bentuk keprihatinan, mereka menggelar kegiatan di tempat yang berbeda untuk menguatkan masyarakat dalam melawan aksi teror.
Cagub nomor urut 2 Saifullah Yusuf kemarin bersilaturahmi dengan sejumlah ulama Jawa Timur di Pasuruan. Bersama para ulama, Gus Ipul –sapaan Saifullah– menggelar istighotsah dan doa bersama untuk keselamatan Jawa Timur. Kegiatan bertajuk Istighotsah Kubro dan Doa Bersama Mengetuk Pintu Langit itu diadakan di Pesantren Al Yasini, Areng-Areng, Pasuruan.
Beberapa ulama hadir. Antara lain, KH Nawawi Abdul Jalil yang memimpin istighotsah, KH Fuad Hasan, KH Muzakki Birrul Alim, dan KH Anwar Iskandar. Begitu pula sejumlah kiai sepuh lain. Istighotsah itu dihadiri santri dan jamaah dari berbagai pelosok Pasuruan.
Gus Ipul mengajak jamaah berdoa demi keamanan Jawa Timur. ”Ada teror di Surabaya, kemudian ada beberapa kejadian serupa di luar Surabaya,” terangnya. Keberadaan para pelaku merupakan buah dari kekeliruan dalam memahami ajaran agama. Akibatnya, yang muncul adalah kebencian. Karena itu, doa bersama menjadi penting. Sebab, senjata utama umat Islam adalah doa. ”Melalui agenda seperti ini, mudahmudahan ada pertolongan Allah sehingga cobaan ini segera selesai dan Jawa Timur kembali aman,” lanjut mantan ketua umum GP Ansor tersebut.
Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak juga merasa prihatin dan ikut berduka atas insiden bom itu. Emil menyebut, aksi kekerasan yang terjadi tak bisa dibenarkan. Sebab, ajaran agama apa pun melarang dan tak memberikan ruang terhadap praktik kekerasan.
Bupati Trenggalek nonaktif itu mengajak publik Jatim, termasuk masyarakat media sosial, untuk menebar optimisme, menggalang solidaritas, dan bersatu untuk menolak segala macam bentuk teror.
Dia juga mengimbau publik tetap selektif menyerap berbagai informasi yang berkembang akhirakhir ini. ”Mari kita hindari segala ujaran kebencian yang bisa merusak kerukunan masyarakat yang sudah terjalin ini,” katanya.
Kemarin Emil berada di Hongkong. Di sana, dia bertemu dengan para tenaga kerja asal Indonesia, terutama Jatim. Dalam kesempatan itu, dia berjanji untuk memfasilitasi mereka ketika telah kembali ke daerah asal masingmasing. Salah satunya melalui program UMKM.
’’Kita akan buka kesempatan usaha bila Panjenengan (kalian) pulang melalui program koperasi buruh migran. Jadi, begitu Panjenengan pulang, tidak mulai dari nol, tapi sudah jalan (usahanya),’’ ucapnya.