Jawa Pos

Silir Tak Pusingkan Pembatasan Usia

-

SURABAYA – Atlet tenis meja putri Silir Rovani tidak khawatir dengan adanya wacana batasan usia 30 tahun pada PON XX/2020 Papua. Atlet yang pernah menyumbang medali emas bagi Jatim pada PON 2012 Riau itu sudah menyiapkan rencana masa depan.

’’Target utamaku sebenarnya hamil lagi. Setelah lahiran, mungkin next PON baru dipikir lagi. Sekarang masih menunggu kepastian dari PB,’’ ucap ibu satu anak itu.

Tahun ini muncul wacana adanya pembatasan usia pada PON 2020. Meski belum ada keputusan pasti, wacana itu cukup meresahkan daerah yang memiliki atlet berusia 30 tahun ke atas. Dalam rencana penerapan pembatasan usia, setiap tim yang mewakili provinsi hanya boleh mengirimka­n satu atlet putra dan satu atlet putri dengan usia tersebut.

Dalam skuad puslatda tenis meja Jatim, ada Silir dan Christine Ferliana yang terkena pembatasan itu. Saat ini Christine berusia 36 tahun. Jika ingin menjadi skuad Jatim untuk PON 2020, Silir tentu harus bersaing dengan Christine. Namun, perempuan kelahiran Jombang tersebut memutuskan untuk mengalah dan menerima jika tidak dipilih. Menurut dia, Christine lebih berpeluang untuk masuk tim Jatim. ’’Sedikit kecewa pasti kalau nggak main. Tapi, saya juga realistis. Apalagi generasi baru juga bagus-bagus,’’ katanya.

Silir bergabung dengan Puslatda Jatim sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) sekitar 2004. Sudah tiga kali dia membela Jatim di PON. Pertama di PON XVII/2008 Kaltim, lalu PON XVIII/2012 Riau, dan PON XIX/2016 Jabar. Tentu bukan hal yang mudah jika harus tersingkir dari tim Jatim.

 ?? TYASEFANIA FEBRIANI/JAWA POS ?? BERSAING: Atlet tenis meja Jawa Timur Silir Rovani di GOR PTM HCIYS, Kertajaya, Surabaya.
TYASEFANIA FEBRIANI/JAWA POS BERSAING: Atlet tenis meja Jawa Timur Silir Rovani di GOR PTM HCIYS, Kertajaya, Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia