Perketat Pengamanan Kawasan Vital
Bandara hingga Stasiun Kereta
JAKARTA – Setelah aksi bom bunuh diri di Surabaya, beberapa sektor melakukan pengamanan. Di Bandara Soekarno-Hatta, misalnya, dilakukan pengecekan secara acak untuk mobil pengunjung yang akan memasuki area bandara. Puluhan petugas keamanan bandara ditambah beberapa anggota TNI melakukan pengecekan di Terminal 1 A Bandara Soekarno-Hatta.
Mobil yang dihentikan diperiksa, termasuk muatannya. Pengemudi dan penumpang diminta keluar kendaraan. Pemeriksaan memang tidak dilakukan sepanjang waktu. ”Pemeriksaannya random. Tidak tentu jadwalnya,” kata Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Apriano kepada Jawa Pos kemarin (14/5).
Pemeriksaan secara acak juga dilakukan di seluruh bandara wilayah AP II. Hal serupa dilakukan PT Angkasa Pura I. Head Corporate Communication PT Angkasa Pura I Awaluddin menyatakan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah peningkatan pengamanan. ”Dilakukan sejak Minggu kemarin (13/5),” katanya.
Peningkatan pengamanan itu, antara lain, berupa menaikkan intensitas walking patrol di beberapa titik. Selanjutnya, melalui CCTV, petugas melakukan profiling pengunjung. Bersamasama satgaspam melakukan random check bagi kendaraan yang menuju dan akan masuk ke area bandara. ”Lalu, melakukan patroli bersama satgaspam dengan menurunkan unit K-9 di area terminal,” tuturnya.
Kemarin sempat ada kepanikan di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Petugas menemukan bungkusan yang diduga bom. Menurut Awaluddin, saat dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan bom. ”Namun, spare part alat berat,” ucapnya.
Pengamanan juga dilakukan di Stasiun Gambir dan Pasar Senen. PT KAI Daop 1 Jakarta meningkatkan kewaspadaan serta melakukan pengawasan di wilayah kerjanya.
Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo mengatakan, pihaknya menambah jumlah personel pengamanan yang sebelumnya hanya 25 per hari menjadi 30 di Stasiun Gambir. Hal serupa dilakukan di Stasiun Pasar Senen.