Lebih Baik Kecele daripada Kecolongan
Wali Kota Apresiasi Warga Proaktif di CC 112
SURABAYA – Command Center (CC) 112 di gedung Siola banjir laporan terkait teror bom. Ada yang benar-benar terjadi seperti penangkapan terduga teroris di Jalan Rajawali. Banyak juga yang hanya rumor atau hoax. Namun, Wali Kota Tri Rismaharini meminta warga terus melaporkan kondisi ke 112.
’’Enggak papa, laporkan semua. Lebih baik kita kecele daripada kecolongan,’’ ujar Risma dalam kunjungannya ke rumah duka Adi Jasa kemarin sore (14/5). Dia membutuhkan sikap proaktif warga untuk menangani teror yang terjadi
Menurut dia, laporan ke 112 lebih praktis dan cepat. Pemkot bisa langsung menerjunkan petugas untuk mengonfirmasi situasi yang sesungguhnya. Kemarin pagi muncul laporan bahwa Gereja Lemah Putro di Jalan Embong Kaliasin dibom. Pelakunya memakai bom sabuk. Informasi itu menyebar dengan cepat di medsos. Warga warga yang melapor ke CC 112.
Jawa Pos mendatangi gereja di tengah kota itu. Saat itu sudah ada petugas badan penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat (BPB linmas), polisi, TNI, serta pihak kelurahan di lokasi. Namun, informasi tersebut dipastikan hoax.
Tadi malam Risma juga mengeluarkan surat edaran (lihat grafis). Terdapat sembilan poin instruksi kepada warga dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD). Di poin delapan dan sembilan, Risma mengharapkan warga melaporkan segala hal ke 112.
CC 112 berisi petugas gabungan pemkot dan kepolisian. Petugas menerima seluruh laporan darurat dari warga. Kondisi kota dapat dipantau melalui CCTV yang tersebar di seluruh kota. Karena itu, laporan yang masuk bakal dengan cepat diproses petugas. Jika informasi yang dilaporkanhoax, petugas menginfor-masikan ke publik bahwa lokasi yang dilaporkan aman.
Risma menambahkan, kewaspadaan warga perlu ditambah dalam beberapa hari ke depan. Setelah mendatangi rumah keluarga bom bunuh diri di Wonorejo, Rungkut, dia merasa warga bakal sulit membedakan mana yang teroris dan mana yang bukan teroris. Sebab, selama ini warga setempat mengira keluarga pelaku bom bunuh diri itu tidak nekoneko. ’’Ini memang sulit. Tapi, kami mohon agar warga tetap proaktif menjaga kondusivitas kota ini,’’ lanjut wali kota asal Kediri itu.
Kepala BPB Linmas Surabaya Eddy Kristijanto mengakui, aksi teror dalam dua hari terakhir mengganggu kegiatan kota. Namun, dia menegaskan bahwa situasi tersebut hanya terjadi di titik-titik tertentu. ’’Bukan makro efeknya. Buktinya, jalan-jalan utama di Surabaya masih ramai lancar,’’ jelas mantan Kabag pemerintahan tersebut.
Eddy menyatakan, motif pelaku pengeboman belum diketahui. Hal itu membuat langkah antisipasi cukup sulit. Sebab, penge- boman tidak hanya dilakukan di gereja. Pelaku juga menyerang markas polisi.
Jika yang diserang hanya tempat ibadah, Eddy menganggap penanganannya bakal lebih mudah. Lokalisir lokasi pun bisa lebih terfokus. Namun, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mencari benang merah aksi teror tersebut.
Dia menambahkan, seluruh petugas BPB linmas bersama satpol PP sudah disebar ke seluruh lokasi. Pemantauan selama 24 jam dilakukan di sejumlah objek vital dan tempat umum.
Kemarin sore Risma juga menemui Mendikbud Muhadjir Effendy di balai kota. Dalam kesempatan itu, Muhadjir memutuskan untuk memperpanjang masa libur SD dan SMP di Surabaya. Para siswa bisa masuk setelah situasi Surabaya kondusif. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah itu menganggap langkah Risma untuk meliburkan sekolah kemarin sudah tepat meski tanpa izinnya. Langkah itu diharapkan diterapkan di Sidoarjo yang juga mendapat teror bom. ’’Saya sudah telepon kepala Dispendik Sidoarjo. Beliau sepakat,’’ kata Muhadjir.
Siswa SD dan SMP diliburkan agar aksi teror tersebut tidak mengganggu psikis para siswa. Para orang tua diharapkan bisa memantau putra putrinya yang belajar di rumah. ’’Biar tenang adik-adik ini,’’ katanya.
Dia juga mengimbau warga untuk tidak menyebarluaskan foto atau video dari korban anakanak. Sebab, mereka punya teman sekelas atau teman sebangku yang masih labil. Lantas, bagaimana dengan SMA/SMK? Kewenangan itu ada di provinsi. Muhadjir belum berkoordinasi dengan Kadispendik Jatim. Siswa SMA/SMK mungkin tetap masuk seperti biasa atau libur seperti SD dan SMP.