Jawa Pos

Kumpulkan Contoh DNA, Belum Ada Yang Cocok

- LUGAS WICAKSONO

Kusuma Budi Sukmono lenger-lenger di halaman RS Bhayangkar­a kemarin. Dia lelah lahir batin. Hingga kini, lelaki 48 tahun itu belum menemukan anaknya, Daniel, yang jadi korban bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Minggu (13/5).

KENANGAN terakhir Budi atas anaknya, Daniel Agung Putra Kusuma, adalah saat remaja 15 tahun itu berusaha menghalau mobil teroris yang berusaha masuk paksa di gereja di Jalan Arjuno tersebut. Daniel membantu Warsiman, Giri, dan beberapa orang lain menghadang mobil yang belakangan diketahui dikendarai Dita Oeprianto.

’’Dia (Daniel) yang menghadang mobilnya. Itu kan mobilnya sempat nabrak pagar, dihalau dia, Pak Man, sama Pak Giri, bom meledak,’’ ujarnya.

Waktu itu Daniel membantuny­a. Seharihari Budi memang menjadi petugas parkir di gereja tersebut. Saat kejadian dia berjaga di belakang gereja, sementara Daniel membantu di halaman depan.

Saat bom meledak, dia hendak mengantark­an makanan untuk anaknya. Belum juga makanan itu sampai ke tangan putranya tersebut, ledakan terjadi. Budi –yang panik karena suara ledakan berasal dari lokasi tempat anaknya berada– berusaha mendekat karena ingin memastikan buah hatinya itu baik-baik saja

Namun, belum sempat menemukann­ya, sejumlah polisi menghalau Budi agar menjauh dari lokasi ledakan. Alasannya karena bom susulan diperkirak­an akan kembali meledak. Benar saja, sesaat kemudian terdengar suara ledakan kedua dan disusul ledakan ketiga.

Setelah ledakan, Budi sempat melihat Giri terkapar dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya. Dia sempat membantu menyiramka­n air ke tubuh Giri yang tampak kepanasan. Satpam tersebut lalu dibawa petugas medis ke RS Bhayangkar­a. Giri yang sebelumnya sempat dikabarkan tewas kini sudah melewati fase kritis dan kondisinya berangsur membaik.

Budi juga sempat menolong sejumlah jemaat lain yang kondisinya lemas. Namun, dia tidak tahu kondisi anaknya. Ketika itu dia sempat mencari anaknya ke sejumlah rumah sakit, tetapi tidak kunjung ketemu. ’’Saya tidak sempat ketemu anak saya, mulai setelah kejadian sampai sekarang,’’ ucapnya.

Dia pun berkelilin­g ke beberapa rumah sakit tempat para korban dilarikan. Mulai RS Bedah, RKZ, RSUD dr Soetomo, hingga RS Bhayangkar­a. Namun, belum ada kabar menggembir­akan. Hingga kemarin, petugas memang masih berusaha mengidenti­fikasi beberapa potongan tubuh yang dikumpulka­n dari tiga lokasi kejadian.

Daniel merupakan seorang pelajar kelas VIII SMP Kartini Surabaya. Setiap Minggu dan ketika diperlukan, dia selalu datang ke gereja untuk membantu Budi bekerja. ’’Saya minta dia bantu-bantu gereja sekalian mengajarin­ya supaya giat bekerja sejak muda,’’ tuturnya.

Sehari-hari Daniel dikenal sebagai anak yang bertanggun­g jawab. Anak kedua di antara empat bersaudara itu memiliki disiplin tinggi dan tidak keberatan meski diminta membantu orang tuanya. Dia juga menyayangi kakak dan adik-adiknya.

Budi mengaku pasrah dengan apa pun kondisi anaknya setelah nanti ditemukan. Hati kecilnya berharap Daniel masih hidup. Tapi, logikanya menyatakan sebaliknya. Apalagi, dia melihat sendiri kondisi lokasi kejadian. ’’Saya pasrah sama Tuhan karena Dia yang punya. Tapi, saya akan terus menunggu kabar,’’ kata pria yang sudah 21 tahun bekerja sebagai petugas parkir gereja tersebut.

Beberapa saat sebelumnya, contoh DNA pria yang tinggal di Dukuh Kupang itu sudah diambil petugas medis di Bhayangkar­a. Namun, setelah dicocokkan dengan beberapa mayat di rumah sakit, belum ada kecocokan.

Hingga detik ini, dia tak paham mengapa teroris tersebut bergitu tega menyerang orang-orang itu. Dia juga merasa geram dengan ulah teroris. Menurut dia, pelaku pengeboman gereja tidak memiliki rasa manusiawi sama sekali. Dia berharap pemerintah maupun aparat dapat bertindak tegas terhadap teroris.

’’Harus dibersihka­n. Gak usah lagi negara kasih kesempatan. Gak menghargai nyawa orang lain. Agama mana yang mengajari seperti itu? Tidak ada,’’ tuturnya.

 ?? LUGAS WICAKSONO/JAWA POS ??
LUGAS WICAKSONO/JAWA POS
 ??  ?? BELUM KETEMU: Kusuma Budi Sukmono menunjukka­n foto Daniel kemarin.
BELUM KETEMU: Kusuma Budi Sukmono menunjukka­n foto Daniel kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia