Suroboyo Bus Berhenti Sementara Waktu
SURABAYA – Bus merah kebanggaan warga Surabaya tidak tampak di jalurnya sepanjang hari kemarin. Dinas perhubungan memutuskan tidak mengoperasikan Suroboyo Bus untuk sementara waktu. Setidaknya hingga situasi lebih kondusif.
Enam armada bus yang seharusnya beroperasi kemarin sementara dikandangkan di Terminal Purabaya. Keenamnya terparkir di pintu keluar terminal bagian selatan. Belasan petugas berseragam biru pun diminta berjaga di tempat selama bus tidak beroperasi.
Jefri, salah seorang pengemudi bus, mengaku merasa aman jika bus tidak dijalankan lebih dulu. Apalagi setelah ada kabar terjadinya pengeboman di depan Polrestabes Surabaya. Sebelumnya, berdasar pantauan Jawa Pos, masih ada bus yang melintas di FR barat Ahmad Yani pada pukul 08.30. ”Sejak pukul 09.00 tadi sudah diimbau untuk tidak beroperasi lebih dulu,” papar Jefri kemarin.
Meski Suroboyo Bus berhenti sementara, moda transportasi lain masih beroperasi. Kemarin dari pengamatan di Terminal Purabaya, bus DAMRI maupun Trans Gerbangkertasusila masih keluar masuk area terminal. ”Suroboyo Bus ini kan baru, jadi masih ramai. Takutnya jadi salah satu sasaran,” imbuh Jefri.
Sementara itu, Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat menyebutkan bahwa bus hanya berhenti beroperasi selama sehari. ”Belum tahu (kapan dioperasikan kembali), masih tunggu sampai situasi kondusif. Tapi, sepertinya hanya sehari,” terang Irvan kemarin sore. Masalah keamanan penumpang menjadi faktor utama. Selain itu, dishub mempertimbangkan kondisi lalu lintas.
Suroboyo Bus melewati rute tengah kota yang cukup banyak objek keramaian. Untungnya, keamanan di titik-titik tersebut, seperti pusat perbelanjaan dan taman, sudah diperketat. Meski demikian, demi keamanan penumpang, dishub memilih untuk sementara tidak mengoperasikan bus tersebut. ”Kami juga mempertimbangkan jalannya,” imbuh Irvan.
Beberapa kejadian ledakan kemarin mengakibatkan sejumlah ruas jalan terpaksa ditutup. Imbasnya sampai ke ruas yang dilalui bus merah tersebut. ”Misalnya, yang ditutup Diponegoro kemarin, akibatnya sampai ke Wonokromo dan terjadi kepadatan,” tutur Irvan.