Jawa Pos

Atasi Kecemasan pada Anak di Tengah Aksi Teror

-

SURABAYA – Perasaan cemas yang dimiliki setiap orang adalah hal wajar. Terlebih di tengah situasi teror yang menyerang Kota Pahlawan saat ini. Hanya, rasa cemas perlu segera diatasi agar tidak terjadi mental block (hambatan mental) di masa depan.

Menurut psikolog dan ahli hipnoterap­i Praseno Nugroho SPsi CHt, beberapa bentuk mental block akan terlihat dari perilaku seseorang di masa depan. Hal itu rentan dialami anak di bawah umur. Dalam ranah yang lebih serius, mental block bisa menjadikan anak takut bepergian ke tempat umum, ibadah, atau bahkan membenci kelompok tertentu.

Karena itu, anak yang mengalami kecemasan perlu pendamping­an orang lain. Sosok yang paling tepat adalah orang tua. Sebab, keluarga merupakan lingkaran pertama tempat anak mencari ketenangan. Tahap pertama yang perlu dilakukan, memancing anak untuk nyaman bercerita. ”Akui. Tahap awal ini sangat penting agar anak mau mengakui yang dirasakan,” katanya.

Dengan mengakui, rasa cemas bisa dikurangi. Agar anak mengakui, tanyakan apa yang dirasakan. Untuk menanyakan perasaan, orang tua sepatutnya memilih suasana dan waktu yang tepat. Dari sana, orang tua bisa mengetahui seberapa banyak informasi yang diketahui anak tentang teror.

Bentuk kalimat tanya bisa disesuaika­n. ”Misalnya, apa yang kakak rasakan saat melihat berita? Untuk seseorang yang merasa bingung dengan emosi yang dirasakan, bisa dipancing dengan pertanyaan seperti, kakak merasa sedih?” sambungnya.

Orang tua harus menunjukka­n sikap tenang agar tidak menularkan kecemasan kepada anak. Setelah mengetahui isi hati anak, cobalah untuk menunjukka­n bahwa anak merasa dipahami.

 ?? ASA WISESA/JAWA POS ?? Praseno Nugroho
ASA WISESA/JAWA POS Praseno Nugroho

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia