Jawa Pos

Algojo? Siapa Takut

-

KEKALAHAN Atletico Madrid di final Liga Champions 2016 banyak dikaitkan dengan Juanfran. Bek kanan Atleti itu jadi kambing hitam karena gagal sebagai algojo dalam adu penalti melawan Real Madrid. Di antara sembilan penendang penalti di kedua tim, Juanfran memang satu-satunya pemain yang tidak mampu menjalanka­n tugas.

Seandainya final Liga Europa dini hari nanti WIB (17/5) kembali harus ditentukan lewat adu penalti, traumakah Juanfran? ’’Kalau pelatih menginstru­ksikan, saya siap mengambil tanggung jawab itu lagi,’’ ucapnya kepada Radio Marca. ’’Saya sama sekali tak takut,’’ lanjut pemain 33 tahun tersebut.

Musim ini disebut bisa menjadi musim terakhir Juanfran bersama Atleti. Sebab, kontraknya habis di pengujung musim ini. Dalam dua musim terakhir, entrenador Atleti Diego Simeone mulai mempercaya­i Sime Vrsaljko sebagai suksesor Juanfran.

Vrsaljko yang berusia tujuh tahun lebih muda dari Juanfran bermain dalam 28 pertanding­an musim ini. Itu sama dengan jumlah laga Juanfran. Hanya, Juanfran lebih banyak bermain sebagai starter (26 kali) jika dibandingk­an dengan bek timnas Kroasia tersebut (23 kali).

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia