Amunisi Tua Memburu Rusia
MOSKOW – Muka-muka lama masih akan bertebaran pada Piala Dunia 2018. Bahkan, mereka yang berusia lebih dari 38 tahun pun tetap menjadi pilihan utama. Termasuk center back veteran timnas Meksiko Rafa Marquez. Dia berpotensi mencatat rekor di Rusia.
El Kaiser –julukan Marquez– akan menjadi pemain keempat yang pernah lima kali menjejakkan kaki di Piala Dunia. Sebelumnya ada Antonio Carbajal (Meksiko), Lothar Matthaeus (Jerman), dan Gianluigi Buffon (Italia). Peluang itu didapat Marquez setelah namanya masuk skuad sementara El Tri untuk Piala Dunia 2018 kemarin WIB (15/5).
Marquez membela Meksiko sejak Piala Dunia 2002, 2006, 2010, dan 2014. Tahun ini dia dipanggil untuk mencatatkan caps ke-144 atau 145 di Rusia ketika usianya sudah di angka 39 tahun! ’’Usia takkan menghalanginya berkontribusi bagi tim ini,’’ klaim tactician Meksiko Juan Carlos Osorio sebagaimana dikutip Record.
Padahal, bek Barcelona pada 2003–2010 itu tak pernah lagi dipanggil timnas sejak perebutan tempat ketiga Piala Konfederasi 2017. ’’Pengalamannya yang saat ini kami butuhkan,’’ tambah Osorio.
Bahkan, untuk meyakinkan pemain terbaik zona CONCACAF pada 2005 itu supaya mau kembali ke Centro de Alto Rendimiento, kamp latihan timnas Meksiko, Osorio harus datang langsung ke Guadalajara.
’’Kami sudah punya alasan secara teknis kenapa dia harus kami bawa. Sudah ada rencana untuknya dalam Piala Dunia nanti,’’ klaim pelatih yang membesut Meksiko sejak 2015 itu. Bukan cuma Marquez. Tuan rumah Rusia juga memanggil center back Sergey Igneshevich. Padahal, Ignashevich telah memutuskan gantung sepatu dari timnas pasca-Euro 2016. Dia rela kembali membela Rusia setelah pos bek tengah perlu pemain berpengalaman.
Sebagaimana dilansir First Post, pelatih Stanislav Cherchesov kehilangan Ruslan Kambolov yang mengalami cedera betis parah dan terancam absen sampai Piala Dunia dimulai. ’’Tentu, ini (panggilan timnas) cukup mengejutkan. Setelah saya pikir-pikir, kenapa tidak saya kembali lagi ke timnas di Piala Dunia yang berlangsungdinegarakami sendiri. Saya bakal lakukan apa pun,’ ucapnya. Berbeda dengan keputusan Meksiko atau Rusia, keputusan Australia memasukkan nama Tim Cahill dalam skuad sementara menuai pro dan kontra dari publik Negeri Kanguru itu.
Sydney Moring Herald melaporkan, muncul dugaan bahwa di balik pemanggilan pemain dengan caps terbanyak di Australia itu ada faktor Caltex. Ya, Caltex merupakan perusahaan minyak sponsor utama timnas Australia. Cahill pun menjadi brand ambassadornya. Bahkan, bulan lalu Caltex merilis brand pompa bensin bernama Cahilltex.
Federasi Sepak Bola Australia (FFA) menegaskan, keputusan membawa Cahill ke skuad Piala Dunia diambil sebelum pemain Milwall itu menandatangani kontrak di Caltex. ’’Tentu saja tak ada kaitannya(denganCaltex).Lihattrack
record-nya (Cahill,’ kilah CEO FFA David Gallop sebagaimana dikutip
The Guardian.