Hilal di Bawah Ufuk, Ramadan Mulai Besok
SURABAYA – Proses rukyatulhilal untuk penentuan Ramadan berlangsung kemarin (15/5). Salah satu lokasinya berada di Masjid Al Mabrur, Jalan Nambangan Perak, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Surabaya melihat hilal dari atap masjid.
Tepat pukul 17.22, Ketua Lembaga Falakiyah PC NU Surabaya Moh. Imron Rosyadi mengintip lubang kecil di teodolit. Alat tersebut digunakan untuk melihat posisi hilal di sisi barat. ’’Hilal tidak terlihat, masih di bawah ufuk,” ujarnya.
Hal itu menandai bahwa puasa tidak dimulai hari ini. Penghitungan waktu puasa menggunakan cara hisab. Imron mengatakan, sebelumnya hilal diperkirakan tidak terlihat. ’’Untuk bisa ditentukan apakah besok (hari ini, Red) puasa, seharusnya hilal berada pada posisi 2 derajat dari ufuk,” katanya.
Hal yang sama terjadi di wilayah lain. Total ada tujuh titik pengamatan rukyatulhilal di Jawa Timur. Anggota tim rukyat PW NU Jatim KH Masduki Ahyat mengatakan, pada semua titik di Jatim tidak ada yang melihat hilal. ’’Sudah dapat kabar di Jatim tidak ada yang melihat itu (hilal, Red),” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, PC NU juga menunjukkan alat tradisional yang biasa digunakan untuk melihat hilal. Bentuknya seperti busur setengah lingkaran. Terdapat dua panah yang menunjukkan arah barat dan kiblat. ’’Ini namanya khotul istiwa,” katanya.