Jawa Pos

’’Pergi’’ saat Bantu Tugas Ayah

-

SURABAYA – Tim Disaster Victim Identifica­tion (DVI) Polda Jatim berhasil mengidenti­fikasi jenazah Daniel Agung Putra Kusuma. Jenazah korban bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) tersebut kemudian diserahkan kepada keluargany­a Senin (14/5).

Hampir seluruh anggota keluarga besar Daniel hadir dalam penyerahan di Rumah Sakit Bhayangkar­a. Penyerahan itu menjadi jawaban bagi keluarga yang berusaha mencari tahu tentang kabar Daniel sejak Minggu (13/5).

Novi, kakak kandung Daniel, dan ayahnya, Kusuma Budi Sukmono, sebelumnya mendatangi bagian forensik RS Bhayangkar­a. Namun, saat itu tim identifika­si belum bisa memberikan kepastian. ’’Kami baru diberi tahu sekitar pukul 14.30 tadi (kemarin, Red),’’ ujar paman Daniel, Agus Tri Subekti.

Suara tangis tiba-tiba pecah di tengah-tengah prosesi penyerahan. Itu ternyata suara Novi. Sejak awal penyerahan, dia berusaha kuat dalam menghadapi kenyataan bahwa adiknya telah tiada. Air matanya tidak bisa dibendung ketika peti yang berisi jasad adiknya dimasukkan ke mobil ambulans. Keluarga berusaha menenangka­n Novi. ’’Daniel dikenal orang yang gigih. Dia memang sering bertugas jaga parkir di gereja,’’ kata Agus.

Kegiatan itu dilakukan Daniel setiap akhir pekan. Sebab, dia tidak sekolah. Daniel membantu ayahnya yang sudah 21 tahun bekerja di lahan parkir GPPS. Siswa 15 tahun tersebut bahkan belum merampungk­an sekolahnya di bangku SMP. ’’Ketika ada bom, orangorang pada mau menolong, tapi dihalau polisi. Takut ada bom yang belum meledak,’’ ungkap Agus.

Rencananya, Daniel langsung dimakamkan ketika tiba di rumah. Dia dan keluargany­a tinggal di kawasan Dukuh Kupang Utara. Bocah kelas VIII SMP itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jarak. ’’Langsung kami makamkan begitu sampai,’’ tambah Agus singkat.

 ?? DRIAN BINTANG/JAWA POS ?? KEHILANGAN: Keluarga berusaha menenangka­n Novi yang menangis saat prosesi penyerahan jenazah di RS Bhayangkar­a.
DRIAN BINTANG/JAWA POS KEHILANGAN: Keluarga berusaha menenangka­n Novi yang menangis saat prosesi penyerahan jenazah di RS Bhayangkar­a.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia