Jawa Pos

Meninggal Sehari setelah Bertunanga­n

-

RENCANA Estevanus Masae mengakhiri lajang di usia 50 tahun tinggal kenangan. Djumani Martha, calon istrinya, meninggal dalam tragedi bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Minggu (13/5). Padahal, pada malam sebelum kejadian, mereka baru saja bertunanga­n.

Saat ledakan terjadi, Estevanus sedang menjadi penceramah di gereja kawasan Benowo. Saat sedang ceramah, handphone-nya berdering. ”Yang menelepon Rosida, jemaat GPPS. Belum bisa angkat karena masih ceramah,” katanya.

Tidak lama berselang, telepon kembali berdering. Kali ini dari seorang anggota Polsek Pakal. Estevanus mengangkat­nya. Dia diminta mempersing­kat ceramah karena situasi sedang genting.

Lelaki asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu tidak tahu situasi genting yang dimaksud. Dia cepatcepat menyelesai­kan ceramahnya. ”Iya, ini sudah mau selesai,” ucapnya kepada anggota Polsek Pakal yang menelepon.

Setelah berceramah, Estevanus pergi ke belakang gereja. Dia menelepon balik Rosida. Dari sanalah, dia mendengar kabar bahwa GPPS dibom. Pikirannya berkecamuk. Sebab, di GPPS ada Djumani Martha, calon istrinya. Dia kemudian mendapatka­n kabar bahwa calon istrinya meninggal karena menderita luka bakar 98 persen.

Estevanus mengenal Martha sejak 2000. Saat itu Estevanus baru masuk di GPPS sebagai pengurus. ”Beliau (Martha, Red) bagian pendoa di gereja. Saya juga, tapi bertugas di lapangan,” terangnya.

Dia mengenal Martha selama lebih dari 20 tahun. Mereka juga sudah saling mengetahui sifat dan karakter masing-masing. Baru pada Februari lalu, Estevanus melakukan pendekatan lebih intens.

Keduanya kemudian berkomitme­n menjalin hubungan yang lebih serius. Membangun rumah tangga bersama. Sebab, Estevanus dan Martha sama-sama belum pernah berumah tangga.

Mereka sepakat menikah September mendatang. Namun, tanggalnya belum ditentukan. Sabtu (12/5) pertunanga­n dilangsung­kan di salah satu restoran di Jalan Raya Nginden. ”Sudah tukar cincin,” ucapnya.

Namun, rencana tersebut terpaksa batal. Martha menjadi korban ledakan bom di GPPS pada Minggu (13/5). Sehari setelah melangsung­kan pertunanga­n dengan Estevanus.

Estevanus tidak menyangka akan kehilangan calon istri secepat itu. Padahal, sehari sebelumnya keduanya sedang berbahagia. Itu merupakan momen terakhir bersama sang pujaan hati.

Pertemuan terakhirny­a dengan Martha terjadi pada Sabtu malam (12/5). Setelah bertunanga­n, Estevanus mengantar Martha pulang ke asrama di belakang GPPS, Jalan Bromo. ”Sempat bercanda di dalam mobil,” kenangnya.

 ??  ?? MOMEN TERAKHIR: Martha (kiri) dan Estevanus (dua dari kiri) saat merayakan pertunanga­n di sebuah resto Jalan Nginden pada Sabtu malam (14/5).
MOMEN TERAKHIR: Martha (kiri) dan Estevanus (dua dari kiri) saat merayakan pertunanga­n di sebuah resto Jalan Nginden pada Sabtu malam (14/5).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia