Tol di Jatim Bisa Dilintasi saat Mudik
SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan perhatian besar terhadap tersedianya jalan yang layak saat momen mudik dan balik pada Lebaran nanti. Meski tol trans-Jawa di wilayah Jatim belum tersambung semua, Pemprov Jatim memastikan semua ruas tol itu bisa dilewati
Gubernur Jawa Timur Soekarwo memerinci, ada tiga titik jalur fungsional yang siap dilalui kendaraan pada momen mudik tahun ini. Tiga titik itu berada di Nganjuk dan Pasuruan. Yakni, ruas tol Kertosono–Wilangan, Rembang–Pasuruan, dan Pandaan–Purwodadi. ’’Sudah cor fungsional mantap,’’ jelas Soekarwo saat ditemui di Gedung Negara Grahadi kemarin (16/5).
Meski demikian, khusus untuk tol Kertosono–Wilangan belum semuanya dicor beton lantaran panjangnya mencapai 37 km. Dari total panjang tersebut, hanya 7 km yang dipastikan berupa jalur rigid (beton) dua arah, sedangkan sisanya berupa lean concentrate atau LC (lantai kerja). Itu pun hanya satu arah dan digunakan bergantian sesuai kebutuhan.
Saat ini Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Gatot Sulistyo Hadi sedang berada di lapangan untuk mengecek kesiapan ruas-ruas tol tersebut digunakan secara fungsional. ’’Nanti insya Allah pertengahan Ramadan, saya akan cek ke lapangan,’’ lanjut mantan Sekdaprov Jatim itu. Targetnya, tiga ruas tersebut bisa dilalui kendaraan dengan mulus selama masa mudik.
Selebihnya, semua ruas tol yang beroperasi selama ini sudah siap digunakan. Mulai Ngawi–Wilangan, Kertosono–Surabaya, Gempol–Pandaan, dan Gempol–Rembang. Sementara itu, untuk jalan nasional, BBPJN VIII sudah memonitor sejumlah ruas dan dipastikan aman untuk dilalui kendaraan pada masa mudik.
Sementara itu, mengenai progres terakhir tol Probowangi, Soekarwo menyatakan, penentuan lokasi masih menunggu kepastian penggunaan lahan milik TNI-AL di Bondowoso. Di luar itu, lokasi sudah ditetapkan. Namun, masih dimungkinkan ada penyesuaian bila penlok untuk lahan milik TNI-AL tuntas. Khususnya, ruas yang bakal menyambung langsung ke kawasan milik TNI-AL.
Disinggung soal target, Soekarwo mengaku belum bisa memastikan. Dia berjanji mengupayakan penentuan lokasi selesai secepatnya. Yang menjadi persoalan, pembahasan mengenai lahan milik TNI itu masih dilakukan antara Jasa Marga dan TNI. ’’Setiap hari sudah saya tagih agar segera diselesaikan,’’ ujar Soekarwo.