Sulit Antisipasi Sel karena Satu Keluarga
Aksi terorisme yang belakangan terjadi dianggap lebih sulit dideteksi. Sebab, para pelaku merekrut pengantin bom bunuh diri dengan melibatkan anggota keluarga. Berikut obrolan wartawan Jawa Pos JUNEKA SUBAIHUL MUFID dengan kepala Kantor Staf Presiden (KSP). Meski pemerintah menganggap tidak kecolongan dengan terjadinya pengeboman, aksi terorisme belakangan dianggap menggunakan model baru?
Metode-metode baru itu yang seperti dua kejadian di Surabaya dari (pelibatan pelaku) satu keluarga. Kalau itu dimunculkan dari satu keluarga atau sel-sel itu berada dalam satu keluarga, dia tidak perlu menggunakan alat komunikasi sehingga sulit dideteksi. Cukup berbisik-bisik di rumah aja, kita akan merencanakan gini ini. Tetapi, kalau selnya tersebar, dia harus berkomunikasi sehingga mudah dideteksi. Nah, itu di antaranya.
Terus, yang kedua itu metode pengerjaannya. Metode bekerjanya masuk ke kesatrian, distop, langsung meledak. Ini metode baru yang harus.
Mereka yang pulang dari Syria akan dipantau lebih giat?
Saya bakal rapatkan dengan menteri luar negeri, Kemenkum HAM, berbagai jajaran, kepolisian, BIN, dan TNI untuk menyikapi itu. Menyikapi cara menyiapkan contingency plan. Kalau menghadapi orang-orang kita di Syria pulang ke Indonesia, kirakira dalam minggu ini sudah kami bicarakan.
Payung hukumnya apa saja?
Nanti ada kesepakatan-kesepakatan kalau begini harus gimana. Sebagai contoh, oh si A ini pernah pergi ke Syria tanggal sekian dan seterusnya pulang. Nah, nama dan foto segera diedarkan imigrasi kepada seluruh jajaran sehingga nanti semua aware dengan situasi tersebut.
Panggungnya di Polri?
Iya, panggungnya ada di Polri. Bergantung nanti kalau UU udah turun. Kan itu ada penjabarannya, ada detail yang akan dijabarkan.
Kenapa perppu baru akan diselesaikan pada Juni?
Oh ya kan kalau berita dari DPR kan akhir Mei ini. Nggak sampai menunggu Juni, akhir Mei. Sisa masa sidang terakhir ini. Diharapkan sudah oke. Nggak sampai Juni.
Apa saja item dari pemerintah yang belum disepakati?
Dari berbagai diskursus, yang muncul adalah terkait dengan definisi gitu ya. Jadi, sebenarnya tidak begitu signifikan. Makanya, DPR bersepakat secepatnya UU Terorisme diselesaikan.