Jepang dan Tiongkok Paling Berbahaya
Tim Thomas-Uber Bertolak ke Bangkok
JAKARTA – Siapa tim yang paling menakutkan di ajang Thomas Cup 2018? Pengurus PP PBSI, pelatih, hingga pemain Indonesia menyebut Jepang dan Tiongkok sebagai calon lawan yang paling menyusahkan. Namun, mereka optimistis bisa menjemput piala Thomas yang sudah 16 tahun ditunggutunggu masyarakat Indonesia.
Dari drawing grup, Indonesia cukup diuntungkan karena berada di grup B bersama Korea Selatan, Thailand, dan Kanada. Di atas kertas, sangat mungkin hanya Korea Selatan dan Thailand yang memberikan perlawanan berat bagi Indonesia. ’’Tetapi, kami tidak boleh lengah. Tunggal putra Thailand juga cukup ketat kalau bertemu kami,’’ ujar Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia.
Seandainya Indonesia bisa menjadi juara grup, jalan ke semifinalbakallebihlapang.Sebab, pada babak perempat final, Indonesiaberpotensibertemu Malaysia yang sangat mungkin menjadi runner-upgrupDdibawahDenmark.Lalu, bisa jadi bertemu Jepang di semifinal.
Jepang memang bukan lawan yang mudah. Namun, bila disuruh memilih antara Jepang dan Tiongkok, Indonesia lebih baik bertemu Jepang dulu di semifinal. Kembalinya Kento Momota ke persaingan tunggal putra dunia patut diwaspadai. Pemain yang menjadi juara Indonesia Open 2015 itu sempat mendapat hukuman larangan berkiprah di bulu tangkis mulai April 2016 hingga Mei tahun lalu.
Selain Momota, Jepang mengandalkan Kenta Nishimoto, Kazumasa Sakai, dan Kanta Tsuneyama. Sakai yang pernah berlatih di tim Tangkas Jakarta juga menjadi sosok yang patut diwaspadai. Kekuatan tunggal putra Jepang bakal ditunjang dengan performa ganda putra. Takeshi Kamura/Keigo Sonoda yang nangkring di peringkat kelima BWF akan menjadi motor ganda putra Jepang.
Tiongkok tak kalah komplet. Mereka menurunkan skuad utama. Berbeda ketika mereka kalah di final kejuaraan beregu Asia di Alor Setar, Malaysia, Februari lalu.
Hendra Setiawan menyebutkan, Tiongkok jauh lebih kuat daripada saat Badminton Asia Team Championships Februari lalu. Tunggal putra Tiongkok kembali mengandalkan pemain veteran Lin Dan dan Chen Long. Kinerja mereka bakal didukung Shi Yuqi dan Qiao Bin yang usianya relatif muda. Pemain Indonesia sering sulit menghadapi mereka.
Di sektor ganda putra, Liu Cheng/Zhang Nan dan Li Junhui/Liu Yuchen merupakan pasangan yang cukup kuat. ’’Secara keseluruhan, kekuatan Tiongkok lebih merata. Mereka solid,’’ terang Hendra.
Di sisi lain, Denmark bisa saja memberikan kejutan. Meskipun pasangan Mathias Boe, Carsten Mogensen, dipastikan absen pada edisi kali ini, ganda putra pelapis tim Dinamit –julukan Denmark– juga cukup kompetitif.
Terlebih, di tunggal putra, Viktor Axelsen yang menduduki peringkat pertama BWF bakal memimpin pemain lain untuk bisa kembali bersaing di panggung juara. Seperti yang diperlihatkan mereka dua tahun lalu di Kunshan, Tiongkok.