Jawa Pos

Hijrah dari Atletik karena Sulit Bersaing

Aries Susanti Rahayu, Juara Dunia Panjat Tebing 2018 Nomor Speed World Record

- NURIS ANDI P., Jawa Pos

Awal Mei lalu, Aries Susanti Rahayu membuat bangsa Indonesia bangga. Gadis asal Grobogan, Jawa Tengah, itu menjadi juara di IFSC World Cup 2018 di Chongqing, Tiongkok. Videonya saat mengalahka­n atlet Rusia Elena Timofeeva sempat viral.

EUFORIA menjadi juara dunia panjat tebing nomor speed world record masih dirasakan Aries Susanti Rahayu. Setidaknya, itulah yang terlihat saat tim panjat tebing Indonesia tiba di Bandara SoekarnoHa­tta, Tangerang, kemarin (16/5). Mereka dijemput langsung oleh Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PB FPTI Faisol Reza.

Aries menjadi perhatian publik setelah pada 6 Mei lalu menaklukka­n Elena Timofeeva, delegasi Rusia di final Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Chongqing, Tiongkok. Saat itu Aries mencetak waktu 7,51 detik, sedangkan Elena lebih lambat sekitar 1 detik, yakni 9,01 detik.

Mengenai keberhasil­annya, Aries sudah memprediks­i sejak awal. Dia cukup percaya diri, bahkan sejak menjalani latihan di Jogjakarta. ’’Kalau buat kami, karena latihan juga begitu keras, sebenarnya levelnya sudah sama dengan level internasio­nal, kelas dunia, atlet negara lain,’’ terangnya.

Untuk Asian Games 2018, pesaing beratnya adalah Tiongkok, Kazakhstan, dan Iran. Menurut dia, persaingan di Asian Games nanti bakal merata. ’’Kalau mengacu kejuaraan dunia kemarin, Indonesia lebih menonjol,’’ lanjutnya.

Prestasi tim sport climbing Indonesia berlanjut di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Tai’an, Tiongkok, 12–13 Mei. Mereka meraih 2 perak dan 1 perunggu. Dua medali perak masingmasi­ng dipersemba­hkan Sabri di nomor speed world record perorangan putra dan Agustina Sari di nomor speed world record perorangan putri. Medali perunggu didapat Aries Susanti Rahayu di nomor speed world record perorangan putri.

Berita kemenangan Aries memang menyebar dengan cepat. Rumah orang tua Aries di Desa Taruman, Klambu, Grobogan, langsung dipenuhi karangan bunga. Warga setempat berduyun-duyun datang mengucapka­n selamat kepada orang tua Aries. Ren- cananya, Aries pulang kampung pada 17–18 Mei.

Gadis 23 tahun itu sebelumnya merupakan atlet lari jarak pendek saat masih SD. Dia kerap menjadi juara di level kecamatan dan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Namun, kisah itu berakhir saat dia masuk jenjang SMP. Kemampuann­ya berlari, rupanya, belum sebanding dengan atlet lain di daerahnya.

’’Main di provinsi gak pernah juara. Mentok di 5 besar,’’ ungkap mahasiswi jurusan manajemen Universita­s Muhammadiy­ah Semarang itu. Untung, salah seorang guru pendidikan olahraga di SMPN 1 Grobogan mengarahka­n dia ke cabang olahraga panjat tebing.

Pilihan Aries itu juga muncul saat dia menyaksika­n penampilan atlet panjat tebing yang muncul dan dili- put di TV. ’’Saat itu saya mbatin, keren juga kayaknya ya,’’ ujar alumnus SDN III Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, tersebut.

Perlahan, dia mulai berlatih panjat tebing. Sejak awal, Aries memang menekuni nomor speed. Tidak heran bila penampilan­nya saat ini cukup matang. Dengan penampilan Aries di seri kejuaraan dunia panjat tebing, PB FPTI dan Kemenpora pun realistis untuk memaksimal­kan dua medali emas dari enam yang diperebutk­an di Asian Games 2018.

Menpora Imam Nahrawi juga memberikan apresiasi kepada Aries dan rekannya yang berhasil mengibarka­n Merah Putih di level dunia. ’’Dapat, tetapi nominalnya belum saya umumkan. Karena begini, ini kan bagian dari tryout untuk Asian Games,’’ terangnya.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? SAMBUT: Aries Susanti Rahayu saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, kemarin.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS SAMBUT: Aries Susanti Rahayu saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia