Jawa Pos

Bulat Kenyal Kue Apem

-

SURABAYA – Memasuki Ramadan, beragam kuliner yang biasanya tak banyak dibuat bermuncula­n di manamana. Salah satunya kue apem. Kue itu biasa dijadikan tradisi pembuka bulan suci. Mudah mendapatka­nnya, terutama di pasar tradisiona­l. Harganya relatif murah dengan rasa yang menggoda, apalagi jika di- nikmati dalam keadaan hangat.

Jika ada waktu berjalan-jalan ke Pasar Pucang Anom, pasti mudah menemukan penjual kue itu sejak seminggu sebelum Ramadan

Sebagian warga menggunaka­nnya sebagai pelengkap tradisi megengan. Menjelang puasa, banyak orang yang menjalanka­n tradisi kirim doa tersebut. ”Nah, salah satu yang wajib ada ya apem,” ujar Khotimah, salah seorang penjual.

Bahan kue itu sederhana. Hanya campuran tepung beras, gula, dan santan kelapa. Semuanya dicampur dengan air dan diaduk hingga kalis. Adonan lantas dipanggang di atas cetakan berbentuk bundar. Tak sampai 10 menit, kue sudah siap dihidangka­n. Aroma yang khas menggoda saat irisan buah nangka ditambahka­n di atasnya. Harumnya rasa manis keluar dengan kuat. ”Per biji Rp 2.500,” kata Khotimah.

Saat dimakan, kue terasa kenyal. Sensasi rasanya cukup unik. Selain manis, ada sedikit gurih yang berbaur di mulut. Ada juga rasa pahit, tetapi tidak terlalu mengganggu ketika menggigit bagian yang gosong. Beberapa orang bahkan sengaja memilih apem yang gosong. ”Per hari habis 20 kilogram tepung,” ujar Khotimah.

Durasi berjualan kue apem itu tidak lama. Umumnya tepat pada hari pertama Ramadan, penjual sudah mengakhiri daganganny­a. ”Ya sudah dari dulu, jualan hanya seminggu sampai pas puasa dimulai,” lanjut Khotimah.

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? MANIS SEDIKIT GURIH:
Kue apem semakin nikmat jika dimakan dalam kondisi hangat.
GHOFUUR EKA/JAWA POS MANIS SEDIKIT GURIH: Kue apem semakin nikmat jika dimakan dalam kondisi hangat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia