Syamsul Arifin Protes Penunjukan Ketua
Polemik DPC PKB Surabaya
SURABAYA – Mantan Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf ditunjuk sebagai ketua DPC PKB Surabaya. Musyafak adalah sosok politikus ulung. Karir politiknya mumpuni. Meski demikian, masih ada saja protes yang mewarnai penunjukan itu.
Salah satunya adalah Syamsul Arifin, ketua DPC PKB Surabaya yang masa baktinya habis Maret lalu. Dia mempertanyakan SK Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB tersebut.
Adik Menpora Imam Nahrawi itu mempermasalahkan mekanisme terbitnya SK tersebut. Dia meragukan keaslian SK itu. Menurut dia, Muhaimin Iskandar sebagai ketua DPP tidak mungkin memberikan rekomendasi tanpa melihat track record terlebih dahulu.
Dalam SK yang diterbitkan pada 16 Mei itu, Musyafak menjabat hingga lima tahun ke depan. Sementara itu, sekretaris DPC dijabat Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansyur dan sekretaris dewan syura dipegang Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha. Syamsul turun jabatan menjadi wakil ketua.
Syamsul menambahkan, dirinya bakal patuh terhadap DPP PKB dan DPW PKB Jatim. Namun, keberadaan surat yang diragukan keasliannya membuat kondisi partai gonjangganjing. ”Kasihan teman-teman yang sudah ikhlas berdarah-darah untuk PKB Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Mazlan Mansyur menerangkan bahwa SK tersebut asli. Bahkan, para pengurus sudah mengadakan Pertemuan pada Senin (21/5). Syamsul diundang, tetapi tidak hadir. ”Seluruh yang ada di kesekretariatan kami undang,” kata Mazlan.
Pria asal Bawean tersebut menerangkan bahwa ketua PKB memang harus ditunjuk. Pemilihan melalui musyawarah cabang (muscab) tidak mungkin dilakukan karena SK PAC di kecamatan mati. Untuk itu, mau tidak mau DPP menunjuk langsung ketua DPC.