Jawa Pos

Dari Berjam-jam, Kini Hitungan Menit

Jalan bebas hambatan benar-benar memangkas waktu perjalanan. Misalnya, rute Madiun– Ngawi. Dari biasanya berjam-jam, kini tinggal hitungan menit.

-

PERJALANAN Madiun ke Ngawi selalu membutuhka­n waktu minimal satu jam lewat jalan arteri nasional. Begitu pula sebaliknya. Namun, waktu perjalanan itu terpangkas berlipat jika melalui tol. Cuma 10 menit sudah sampai Ngawi dari Madiun.

Jawa Pos membuktika­nnya. Dengan kecepatan 100 km/jam, perjalanan tol Madiun–Ngawi sepanjang 20 km hanya butuh 10 menit. Bahkan, dengan kecepatan yang sama, waktu tempuh Ngawi ke Wilangan cuma 20 menit. Padahal, jika melalui jalan nasional, setiap kendaraan butuh minimal dua jam. ’’Lewat tol memang jauh lebih efisien daripada melalui jalan nasional,’’ kata Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) Iwan Moedyarno.

Apalagi, pintu tol Ngawi tidak jauh dari jantung kotanya. Bahkan masih masuk kawasan kota. Sebab, pintu tolnya hanya selemparan batu dari Terminal Kertonegor­o, Ngawi. Sementara itu, pintu tol Madiun memang terletak di luar kota. Tepatnya di Bagi, Nglames. Namun, waktu tempuh dari pusat kota tidak terlalu lama. Cuma lima menit.

Karena itu, NKJ menyaranka­n agar kendaraan-kendaraan logistik lewat tol. Memang, secara kasatmata, tarifnya mahal. Sebab, setiap kilometer dikenai tarif Rp 1.000. Tetapi, lewat tol jauh lebih efisien ketimbang melalui jalan nasional. Baik itu dari sisi bahan bakar minyak (BBM) maupun usia pemakaian mesin. Juga dari hal-hal lain.

Tarif itu justru terlihat tidak efisien untuk kendaraan pribadi. ’’Kalau mobil pribadi memang terasa berat. Tapi, itu kalau sendirian. Jika satu mobil isinya lebih dari satu orang, itu jauh lebih efisien,’’ papar Iwan. Apalagi, waktu tempuhnya sangat singkat. Ditambah lagi, pemandanga­nnya menyegarka­n.

Saat perjalanan dari Madiun, pengemudi dan penumpangn­ya seperti diajak mendekat ke Gunung Lawu. Selain itu, kiri-kanan disuguhi pemandanga­n hijau hamparan sawah. Sebab, sepanjang kiri-kanan tol adalah sawah. Hanya, ketika musim kemarau, pengemudi juga harus waspada asap. Begitu pun saat musim panen padi. Ketika musim panen, tidak sedikit petani yang membakar batang padinya di sawah. Hasil pembakaran batang padi itu tentu menimbulka­n asap yang bisa mengganggu perjalanan.

’’Selain waspada asap, kami mengimbau pengguna tol untuk tidak membuang puntung rokok. Terlebih saat musim kemarau,’’ ujar Iwan. Sebab, puntung rokok yang dibuang sembaranga­n rawan menimbulka­n kebakaran. Sebaiknya pengguna tol menahan diri lebih dulu untuk merokok. Toh, waktu perjalanan­nya singkat. Imbauan yang sama berlaku untuk ruas Wilangan–Madiun. Sebab, ada beberapa ruas yang di kiri-kanannya terdapat hutan jati.

 ?? BAGAS BIMANTARA/JAWA POS ??
BAGAS BIMANTARA/JAWA POS
 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? AKSES MASUK: Gerbang tol Madiun yang terletak di Bagi, Nglames.
BOY SLAMET/JAWA POS AKSES MASUK: Gerbang tol Madiun yang terletak di Bagi, Nglames.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia