Masih Banyak Alat Seduh dari Luar
JAMIL MUSANIF
Indonesia adalah salah satu kerajaan kopi paling kaya di dunia. Namun, di balik itu, masih ada sejumlah permasalahan terkait dengan industri tersebut. Inilah wawancara wartawan Jawa Pos FERLYNDA PUTRI dengan ketua umum Coffee Lovers Indonesia (CLI) tentang problem kopi. Apa yang harus dibenahi untuk mengangkat kopi Indonesia?
Penetrasi asing dalam perkopian tanah air masih tinggi. Misalnya saja, kita belum memiliki cara pengujian cita rasa kopi Indonesia. Di sektor teknologi pun kita belum mandiri. Masih banyak alat seduh kopi yang kita ambil dari luar.
Lalu, bagaimana dengan produksi kopi di Indonesia? Apa sudah memenuhi kebutuhan pasar?
Produktivitas petani masih rendah karena tanaman yang sudah tua atau jenis tanaman tidak unggul. Seharusnya pengembangan benih sumber dilakukan. Bukan hanya di satu daerah. Kalau bisa, ada pengembangan kebun induk. Indukan yang menghasilkan benih tanaman kopi unggulan harus diperbanyak. Selanjutnya, pembinaan petani untuk merawat hingga memberikan perlakuan pascapanen.
Indonesia terkenal dengan kopi luwak. Menurut Anda, kondisi sekarang seperti apa?
Kopi luwak ini memiliki banyak permasalahan. Kalau luwaknya liar dan terlalu lama kopi berada dalam kotoran luwak, akan menjadi tidak halal. Padahal, kita tidak tahu kapan luwak tersebut mengeluarkan kotoran. Namun, jika luwak ditangkarkan, nanti kita melanggar prinsip perlindungan hewan. Hal itu harus diperbincangkan lagi. Mencari titik tengahnya.