Derby Suramadu Layak Dicontoh
BIASANYA derby antarklub satu kota atau bertetangga selalu menghadirkan atmosfer panas. Terkadang timbul gesekan antarsuporter yang berujung kisruh. Namun, itu tidak berlaku bagi derby Suramadu antara Madura United versus Persebaya Surabaya.
Suasana di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, tadi malam begitu mesra. Suporter kedua tim duduk berdampingan dengan rukun. Chant
K-Conk dan Bonek bersaudara juga didengungkan sepanjang laga. Atmosfer tersebut menunjukkan hangatnya relasi pendukung kedua tim.
’’Ini adalah derby yang paling aman. Sebab, K-Conk lahir dari Bonek. Sebelum menjadi K-Conk, kami adalah Bonek,” kata Jimhur Saros, presiden K-Conk Mania.
Bahkan, pihak K-Conk dan Bonek menggelar pertemuan sebelum laga. ”Istilahnya, kami saling menyapa,’’ ucap Jimhur. Dalam laga tadi malam, total ada seribu Bonek yang hadir di stadion. Meski laga berlangsung seru, suasana kedua suporter tetap adem. ”Kami (K-Conk dan Bonek, Red) itu saudara,” ujar pria asli Bangkalan itu.
Karena hubungan baik tersebut, banyak Bonek yang datang ke Pamekasan meski kuota penonton sudah habis. Tak heran, masih ada ratusan Bonek yang tidak bisa masuk ke stadion. Untung, pihak panpel menyediakan layar raksasa untuk nonton bareng di luar stadion.
Nonton bareng pun berjalan kondusif. Nah, Jimhur berharap derby Suramadu bisa menjadi contoh bagi suporter di Indonesia. Dia ingin suporter di Indonesia saling menjaga hubungan baik. ”Ini
(derby Suramadu) adalah contoh agar suporter tak harus ribut di laga derby,”
tuturnya.