Jawa Pos

Fans Elon Musk yang Ingin Jadi Ilmuwan

Nilai matematika­nya sempurna. Seratus. Nilai tiga mata pelajaran lainnya juga di atas 90. Total nilai ujiannya jadi yang tertinggi di Surabaya tahun ini. Saat belajar, dia biasa ditemani gawai.

- DEBORA DANISA SITANGGANG

NILAI ujian nasional berbasis komputer (UNBK) baru diumumkan di sekolah pada 28 Mei mendatang. Karena itu, Edward Pandji tak mengira bakal mendapat kabar soal nilainya pada Kamis malam (24/5). Saat itu, dia sedang berada di rumah ketika seorang teman mengucapka­n selamat kepadanya.

”Ada teman yang bilang congrats ya,” tutur Edward saat ditemui di sekolahnya, SMP Intan Permata Hati, kemarin (25/5).

Temannya yang bersekolah di SMP Negeri 1 itu sudah melihat daftar siswa peraih nilai tertinggi UNBK di Surabaya. Sebab, delapan di antara ratusan siswa SMP negeri itu masuk 10 besar. Nama Edward tertulis di peringkat pertama dengan skor nilai 385. Reaksinya? ”Ya... shock,” jawabnya pelan.

Edward sudah pasti termasuk siswa pintar. Namun, dia mengaku tidak percaya bisa meraih nilai UNBK paling tinggi. Selama ujian, dia mengaku sempat bingung dan tidak yakin waktu mengerjaka­n. Terutama di mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kalau ilmu eksakta, bukan hal sulit untuknya. Tak heran, nilai matematika­nya genap 100.

Edward mengaku, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia paling sulit karena soalnya menjebak. ”Jawabannya mirip-mirip,” ujar Edward

Yang paling membingung­kan, menurut dia, saat harus memilih jawaban dari soal cerita. Tantangann­ya bertambah kalau mengerjaka­n soal bahasa Inggris, harus paham grammar dan kosakata berjibun.

Namun, dia punya cara asyik untuk belajar bahasa Inggris. ”Biasanya, ya baca-baca bahasa Inggris gitu di internet,” ungkapnya. Dia selalu memacu dirinya untuk memakai bahasa Inggris ketika berselanca­r di dunia maya. Misalnya, waktu mencari bacaanbaca­an sains yang digemariny­a. Bacaannya tidak selalu berat. ”Paling suka baca-baca 9gag kalau belajar bahasa Inggris,” akunya.

Dia juga memperkaya kosakata bahasa Inggris lewat game. Sama dengan remaja cowok kebanyakan, Edward hobi main game.

Sebelum ujian, dia malah sering main Mobile Legends. ”Tapi, sekarang nggak lagi. Habis ujian sudah berhenti,” katanya, lantas tertawa kecil. Game yang terakhir dimainkann­ya adalah Fortnite.

Meraih nilai tertinggi pada ujian nasional, Edward tidak ikut les atau bimbingan belajar di luar. ”Kalau disuruh milih,

aku lebih suka les privat,” katanya. Namun, hingga menjelang ujian nasional, dia tidak belajar dengan guru privat. Dia belajar sendiri. Dengan gawai di sebelahnya.

Dia paling enggan belajar dengan sistem kebut semalam atau SKS. Edward belajar setiap hari. Semalam sebelum ujian, dia memilih santai. Tidak menyentuh buku sama sekali. ”Di rumah saja biar bisa santai. Biar besoknya nggak tegang,” ujar remaja yang hobi main sepak bola itu.

Sejak lulus SD, Edward pernah ikut lima kompetisi tingkat nasional sampai internasio­nal. Di antaranya, yang paling diingat adalah 2016 Mate Internatio­nal Rov Competitio­n. Kompetisi membuat robot itu mengantar Edward bersama timnya sampai ke Houston, Amerika Serikat. Yang bikin dia makin girang, kompetisi tersebut diadakan di lingkungan NASA. Lembaga yang dia kagumi sejak kecil. ”Senang banget waktu itu,” ujarnya sambil mengingat-ingat.

Kala itu, Edward dan temanteman­nya membuat robot untuk bawah air. Namun, dia bercitacit­a suatu saat bisa membuat sesuatu seperti roket atau pesawat luar angkasa. Gara-garanya, Edward ngefans dengan Elon Musk, CEO SpaceX. ”Kagum aja, kok bisa ada orang yang bisa buat roket. Yang nggak cuma sekali terbang, tapi bisa kembali ke bumi dan dipakai lagi,” ceritanya bersemanga­t. Dia juga mengidolak­an B.J. Habibie.

Sejak kecil, Edward terbiasa menonton dan membaca sains. Kalau ditanya apa cita-citanya, jawabannya satu. Saintis alias ilmuwan. ”Pernah kepikiran jadi dokter, tapi belum tahu juga. Lebih suka sains,” ujar penyuka pelajaran biologi dan fisika itu.

Mendapat nilai tertinggi unas di Surabaya, Edward berencana melanjutka­n SMA di tempat yang sama, yakni Intan Permata Hati (IPH) School. ”Soalnya, di sini ada kegiatan semacam klub khusus sains begitu,” ujarnya.

 ?? DEBORA DANISA SITANGGANG/JAWA POS ?? PENCINTA SAINS: Siswa SMP Intan Permata Hati Edward Pandji mengumpulk­an nilai total 385 untuk empat mata pelajaran yang diujikan di UNBK.
DEBORA DANISA SITANGGANG/JAWA POS PENCINTA SAINS: Siswa SMP Intan Permata Hati Edward Pandji mengumpulk­an nilai total 385 untuk empat mata pelajaran yang diujikan di UNBK.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia