Musyafak Rouf Garap Tiga Target
Pimpin DPC PKB, Tak Ingin Jadi Wakil Rakyat
SURABAYA – Terpilihnya mantan Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf sebagai ketua DPC PKB Surabaya sempat diprotes sejumlah pihak. Sebab, keaslian SK pengangkatannya diragukan. Namun, Musyafak tidak mau berpolemik tentang hal itu. Dia menyatakan lebih fokus membesarkan partai.
Mantan ketua DPC PKB Syamsul Arifin menjadi salah satu pihak yang meragukan keaslian SK tersebut. Sebab, tak ada stempel DPP PKB dan tanda tangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. ’’Kalau merasa sudah resmi ditunjuk, kenapa tidak sekalian pengurusnya dipublish? Yang mau ikut silakan ikut, yang mundur silahkan mundur,’’ kata adik Menteri Kepemudaan dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi itu.
Di sisi lain, Musyafak meyakinkan bahwa SK tersebut asli dan tidak direkayasa. Namun, dia enggan mengomentari polemik yang terjadi. Menurut dia, banyak pekerjaan partai yang sudah menanti. ’’Enggak perlu dikomentari lah. Enggak penting itu,’’ katanya.
Musyafak memilih fokus menyiapkan tiga agenda yang bakal dilakukan dalam dua tahun ke depan. Agenda yang paling dekat adalah pemenangan pilgub Jatim untuk pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno pada 27 Juni. Saat ini pihaknya menyiapkan saksi-saksi untuk ditempatkan di tempat pemungutan suara (TPS).
Agenda kedua adalah Pilpres 2019. Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar sudah mendeklarasikan bakal ikut dalam kontestasi pilpres mendatang. Menurut dia, seluruh elemen partai hingga tingkat terkecil harus mewujudkan hal itu secara bersama-sama. ’KamijugasiapkanuntukCakImin(Muhaimin Iskandar, Red) di pilpres nanti,’ jelas mantan wakil ketua DPRD Surabaya itu.
Agenda ketiga adalah pemilihan legislatif. Pendaftaran dibuka dua bulan lalu atau sebelum Musyafak ditunjuk. Ada lebih dari 30 calon legislator yang sudah mendaftar. Kebanyakan berasal dari pengurus anak cabang (PAC) di kecamatan.
Lantas, bagaimana dengan dirinya? Musyafak pernah menjadi anggota dewan selama dua periode. Namun, dalam Pileg 2019, dia menegaskan
Ketua DPC PKB Surabaya tidak ikut bertarung. Dia lebih memilih untuk fokus mengurusi partai.
Menurut Musyafak, suara PKB saat ini semakin merosot di Surabaya. Pada 2004, PKB menjadi salah satu partai penguasa dengan mendulang sebelas kursi. Namun, perolehan suara semakin merosot hingga kini menjadi lima kursi saja. ’’Dulu turun karena diambil Demokrat yang sedang naik daun. Sekarang kami bisa merebutnya lagi asalkan PKB solid,’’ ungkapnya.
Terpilihnya Musyafak tidak diperkirakan banyak pihak. Sebab, sebelumnya, kandidat yang muncul adalah Syamsul Arifin, Masduki Toha (wakil ketua DPRD Surabaya), dan Mazlan Mansyur (ketua komisi B). Bahkan, Mazlan sudah membuat posko pemenangan pilgub di salah satu rumahnya.
Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Surabaya Masduki Toha juga tak mau berpolemik. Menurut dia, banyak PR yang harus dikerjakan dalam tahun politik ini. ’’Termasuk membenahi DPC-DPC yang mati,’’ ujar politikus asal dapil Surabaya Barat tersebut.
Masduki menerangkan bahwa saat ini SK seluruh DPC mati. Sebanyak 17 DPC sudah diajukan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim. Sebanyak 14 sisanya masih diproses.
Mengenai sebelas kursi, Masduki menilai hal tersebut sangat realistis. Lima legislator yang saat ini masih aktif diharapkan dapat memperkuat diri agar terpilih lagi. Selain itu, setiap anggota dewan yang aktif diharapkan bisa menggandeng calon legislatif unggulan di dapil masingmasing.
Dulu turun karena diambil Demokrat yang sedang naik daun. Sekarang kami bisa merebutnya lagi asalkan PKB solid.”
MUSYAFAK ROUF