Pedagang Ingin Pembenahan Pasar Secepatnya
Perusahaan Merugi, Dirut Baru Belum Dipilih
SURABAYA – Rekrutmen direksi Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) tak kunjung dilakukan setelah ditolak dua kali oleh Wali Kota Tri Rismaharini. Rekrutmen untuk kali ketiga hingga Mei ini belum terlaksana. Dampaknya, pembenahan pasar tak bisa segera diwujudkan.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Achmad Zakaria menerangkan, PDPS sangat membutuhkan direktur definitif. Krisis direktur terjadi sejak awal September 2018. Kini tiga direktur bidang dijabat pelaksana tugas (Plt). Posisi Dirut masih lowong. ”Mau sampai kapan dibiarkan seperti ini,” ujar politikus PKS tersebut.
Kondisi keuangan PDPS yang kacau menjadi salah satu penyebab rekrutmen tidak kunjung dilaksanakan. Dari hasil laporan keuangan PDPS yang belum diaudit diketahui bahwa perusahaan sedang merugi (lihat grafis).
Selama ini neraca keuangan tidak pernah dilaporkan ke DPRD Surabaya. Kepala Kumpulan Pedagang Seluruh Surabaya (KPSS) Hakim Muslim menerangkan, kualitas pelayanan pasar semakin menurun. Saat dikonfirmasi, PDPS beralasan kewenangan direktur yang ada saat ini terbatas. ”Ya segera direkrut dong. Kami yang jadi korban,” jelasnya.
Salah satu yang dia keluhkan adalah masalah administrasi perpasaran. Surat perpanjangan dua tahunan stan yang dia miliki hilang saat mengurus ke PDPS. Dia sudah menagih, tapi tak pernah ada kejelasan.
Dia menilai sistem manajemen PDPS selama ini kacau. Apabila ada pegawai pasar yang bermasalah, langsung dilakukan pemecatan. Sementara itu, masalah-masalah yang dia perbuat ditinggalkan begitu saja. ”Seharusnya, siapa pun pejabatnya harus bisa menuntaskan masalah yang jadi peninggalan pejabat sebelumnya,” ujar pedagang buku Pasar Blauran itu.
Anggota Badan Pengawas (Bawas) PDPS Bambang Supriadi mengatakan, hingga kini rekrutmen memang belum dimulai. Sebab, PDPS masih menunggu pengesahan rencana anggaran perusahaan (RAP) 2018 oleh wali kota. ”Tunggu digedok,” kata pedagang Pasar Kayoon itu.
Pembahasannya berlangsung pekan depan. Namun, pengesahannya dipastikan cukup memakan waktu. Bambang memperkirakan penggedokan RAP baru tuntas setelah hari raya.