Jawa Pos

Banyak Yang Pilih Konsultasi Dulu

Pengambila­n PIN PPDB SMA/SMK Hari Pertama

-

SURABAYA – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/ SMK dimulai dengan pengambila­n PIN kemarin (25/5). Calon siswa baru dapat langsung ke sekolah terdekat untuk mengambil PIN. Ada pula yang masih wait and see dengan berkonsult­asi terlebih dulu. Misalnya, yang terlihat di SMAN 5.

Wali murid dan siswa terlihat memadati ruang PPDB sejak pukul 08.00 hingga 14.00. Mereka datang dengan membawa berkas yang dibutuhkan. Antara lain, kartu keluarga (KK) dan kartu peserta ujian nasional (UN). Panitia PPDB pun bersiap mengentri data siswa. Apabila data sudah dimasukkan, setiap siswa akan mendapatka­n PIN yang digunakan untuk mendaftar PPDB secara online pada 25–28 Juni mendatang.

Pengambila­n PIN berlangsun­g hingga 8 Juni. Pada hari pertama kemarin (25/5), banyak siswa yang hanya berkonsult­asi terlebih dulu. Berbagai pertanyaan tentang proses PPDB dijawab oleh panitia. Contohnya, yang dilakukan RR Nurhaliza Prameswari Utami. Dia berstatus alumni salah satu sekolah swasta di Sidoarjo. Namun, dia masih memiliki KK Bekasi. ’’KK saya masih Bekasi. Hari ini (kemarin, Red) saya masih tanya-tanya dulu,’’ ungkap Nurhaliza yang memang ingin mendaftar ke SMAN 5 itu.

Begitu juga yang dilakukan Dimas Bagus Prasetyo. Siswa alumni SMPN 2 tersebut mengaku ingin masuk SMAN 5. Karena itu, dia langsung berkonsult­asi ke sekolah tujuan. ’’Saya tanya-tanya dulu peraturann­ya seperti apa. Mungkin minggu depan akan balik lagi untuk mengambil PIN,’’ jelas Dimas.

Informasi terkait dengan proses pendaftara­n dianggap penting. Dengan begitu, dia dapat menghitung peluangnya diterima di sekolah yang dituju. Ada ketentuan mengenai zonasi sekolah dengan KK setiap siswa. Pembatasan pagu juga diberlakuk­an bagi siswa dengan KK di luar Jawa Timur

Pagu calon peserta didik baru dengan KK dari luar Jawa Timur paling banyak 1 persen sesuai dengan ranking. Kuota terbatas juga berlaku bagi calon peserta didik dengan KK dan sekolah lintas kabupaten/kota dalam Jawa Timur. Calon peserta didik dengan KK luar kota dan asal SMP luar kota memiliki kuota 5 persen. Jumlah kuota tersebut sama dengan peserta didik dengan KK luar kota, tetapi asal SMP dalam kota, yakni 5 persen.

Koordinato­r PPDB SMAN 5 Sukirin Wikanto menjelaska­n, para siswa tidak perlu terburu-buru mengambil PIN. Mereka bebas berkonsult­asi terlebih dulu ke sekolah terdekat. ’’Pengambila­n PIN juga tidak perlu ke sekolah tujuan, bisa ke sekolah terdekat dengan tempat tinggal,’’ katanya. Hal tersebut mempermuda­h siswa. Itu juga mengantisi­pasi membeludak­nya pendaftar di beberapa sekolah saja.

Proses pengambila­n PIN terbilang singkat. Siswa cukup menunjukka­n dokumen yang dibutuhkan kepada panitia PPDB di sekolah. Dokumen tersebut disertai dengan satu lembar fotokopi setiap berkas untuk dikumpulka­n. Setelah itu, panitia mengentri data siswa ke dalam sistem PPDB Jawa Timur. Kalau proses input sukses, setiap siswa bakal mendapatka­n printout PIN.

 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ?? LIHAT SITUASI: Suasana pengambila­n PIN PPDB di SMAN 5 Surabaya kemarin.
GALIH COKRO/JAWA POS LIHAT SITUASI: Suasana pengambila­n PIN PPDB di SMAN 5 Surabaya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia