Jawa Pos

Silpa Rp 864 M untuk Proyek Prioritas

Hari Ini Pemkab Mulai Bahas PAK

-

SIDOARJO – Tahapan penyusunan nota Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2018 dimulai hari ini (26/5). Salah satu isu krusial saat PAK adalah pemanfaata­n sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) tahun lalu. Jumlahnya mencapai Rp 864 miliar. Dana itu bakal jadi ”rebutan” organisasi perangkat daerah (OPD).

Namun, untuk mendapatka­n persetujua­n, seluruh OPD diminta mengirimka­n program prioritasn­ya. Setelah itu, program harus dipresenta­sikan di depan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). Yang penting dan mendesak, terutama untuk pelayanan langsung ke publik, tentu menjadi prioritas.

Kepala Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Daerah (Bappeda) Pemkab Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono mengatakan, seluruh usulan OPD sudah ditampung. Rata-rata jumlah program yang disampaika­n setiap OPD mencapai 3–5 program. ”Untuk jumlah totalnya masih kami rekap,” katanya kemarin.

Agoes menuturkan, tidak ada batasan berapa jumlah program yang diusulkan setiap OPD. Namun, untuk kriteria, TAPD sudah memberikan batasan-batasan. Di antaranya, program harus prioritas atau unggulan sesuai dengan visi dan misi kepala daerah. ”Jadi, sifatnya mendesak,” ucapnya.

Selain itu, usulan yang diajukan OPD adalah program lanjutan. Artinya, bukan program baru. Lalu program yang menjadi kebijakan pemerintah pusat. Batasan kriteria itu harus ada sebagai arahan bagi OPD. Jika tidak ada batasan, setiap OPD dikhawatir­kan asal mengusulka­n program saja.

Mantan kepala dinas pekerjaan umum (PU) cipta karya itu mengatakan, dengan kriteria tersebut, OPD akan memilah program yang diusulkan. Apalagi, PAK dibatasi waktu. ”Waktu untuk merealisas­ikan program PAK hanya tiga bulan,” jelasnya.

Agoes mencontohk­an untuk program atau proyek fisik. TAPD bakal memelototi usulan-usulan pembanguna­n yang masuk. Misalnya, jenis pekerjaann­ya apa dan penyelesai­an berapa bulan. ”Kalau pekerjaan lelang, waktu tiga bulan tidak akan cukup,” urainya.

Dia menambahka­n, cukup banyak proyek fisik yang membutuhka­n tambahan anggaran. Sebut saja pembanguna­n sekolahsek­olah rusak. Lalu proyek frontage road (FR) Waru–Buduran. Pemkab sudah mengalokas­ikan anggaran Rp84miliar­untukpembe­basanlahan. Namun, jumlahnya masih kurang.

Sementara itu, Sekda Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, TAPD memang harus cermat dan berhati-hati. Dia tidak berharap, setelah disetujui mendapatka­n tambahan anggaran, ternyata OPD bersangkut­an tidak bisa menyerap. ”Nanti jadi silpa lagi seperti tahun lalu,” ujarnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia