Setelah Lebaran, Steril dari PKL
SIDOARJO – Penertiban PKL yang berjualan di Jalan Gajah Mada dan Majapahit direncanakan dilangsungkan bulan depan. Saat ini satpol PP sedang menyusun rencana penertiban. ’’Target kami, setelah lebaran, harus bersih dari PKL,’’ jelas Kasatpol PP Widiyantoro Basuki kemarin (24/5).
Wiwit, sapaan akrab Widiyantoro, menuturkan bahwa sejumlah tahap penertiban sudah dijalankan. Pertama, pendataan. Petugas menghitung pedagang di Jalan Gajah Mada dan Majapahit. ’’Jumlahnya sekitar 144 pedagang,’’ paparnya. Perinciannya, 90 pedagang kuliner, 30 penjual pakaian dan emas, serta 24 pedagang jajanan seperti martabak.
Selanjutnya, tahap sosialisasi. Sebulan lalu satpol PP mengundang perwakilan pedagang. Mereka diminta bersiap untuk pindah. ’’Semuanya sudah sepakat pindah,’’ jelas Wiwit.
Dia menyatakan, pemkab tidak mengusir para pedagang tersebut. tetapi menata. PKL akan ditempatkan di sentra PKL Gajah Mada. Lokasinya berada di depan Masjid Al Abror. Mereka menempati lahan bekas sekolah Tionghoa.
Pemkab nanti membuatkan contoh rombong. Selanjutnya, pedagang diminta membuat rombong. Selain itu, pedagang tidak boleh bertambah. ’’Tidak ada penambahan. Kami sudah teliti, jumlahnya 144 PKL,’’ jelas Wiwit.
Setelah pemindahan tuntas, sarana tersebut dikelola dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag). Dengan adanya sentra PKL, Wiwit berharap kawasan Gajah Mada menjadi tertata. ’’Tidak lagi semrawut,’’ ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Sigit Setyawan mengungkapkan, sentra PKL Gajah Mada sudah siap digunakan. ’’Pembangunan sudah tuntas,’’ paparnya.
Setelah PKL dipindahkan, proyek revitalisasi Gajah Mada dimulai. Wilayah itu akan dibenahi. Pemkab bakal mengembalikan wajah kota lama Sidoarjo. Pusatnya berada di Masjid Al Abror. ’’Nantinya Jalan Gajah Mada jadi seperti Jalan Tunjungan di Surabaya,’’ jelasnya.