Pengiriman Melonjak, Awasi Muatannya
SURABAYA – Jasa ekspedisi sedang kebanjiran pesanan. Intensitas pengiriman barang diklaim mulai meningkat 25 persen dari hari biasa. Lonjakan itu juga tak lepas dari pelarangan truk ekspedisi mengangkut barang nonsembako sebelum H-7 Lebaran. Karena itu, polisi berusaha memperketat pengawasan. Mulai pengecekan muatan barang hingga antisipasi pungutan liar (pungli) korps seragam cokelat di lapangan.
Hal tersebut disampaikan salah seorang pengusaha jasa ekspedisi Kandradi Lookman saat gudangnya ditinjau Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Eva Guna Pandia kemarin (25/5). Dua truk ekspedisi tengah memuat sejumlah barang yang akan dikirim ke Jakarta. ”Justru Ramadan ini kerja keras. Untung, armada masih mencukupi,” ujar Lookman.
Seluruh armada Lookman yang berjumlah 200 truk itu kini sedang memenuhi permintaan pasar. Setiap hari puluhan truk hilir mudik dengan tujuan Lampung, Jakarta, Bali, dan Sumbawa. Barang yang diangkut beraneka rupa. Mulai suku cadang sepeda motor, sembako, bahan mentah penganan, hingga baju dan sepatu. ”Daya beli masyarakat sedang tinggi. Apalagi kalau sudah dapat THR (tunjangan hari raya),” sebutnya.
Selain hal positif itu, Pandia menyebutkan, ada potensi kerawanan akibat tingginya mobilitas jasa ekspedisi. Atensi lain Pandia menyangkut ”kesehatan” armada ekspedisi. Mulai truk hingga sopirnya. Sebab, jika diabaikan, rentetan masalah bakal antre.