Persiapan Hanya Empat Bulan
Penampilan Terbaik Pergelaran Murid Xiang Liang Surabaya Vocal Group di Hari Jadi Ke-9
SURABAYA – Sejak pukul 16.00 Kamis (24/5), murid-murid Xiang Liang Surabaya Vocal Group mondar-mandir di Kowloon Palace International Club di Surabaya Plaza.
Mereka akan unjuk kebolehan di depan 500 penonton dalam acara pergelaran murid pada Kamis (24/5). Usia ke-9 adalah waktu yang ditunggu-tunggu Albert Simardjo, pelatih Xiang Liang Surabaya Vocal Group. Dia ikut tampil bersama 35 muridnya.
Pergelaran murid kali ini merupakan pertunjukan keempat selama sembilan tahun grup itu berdiri. ”Ya, inginnya tiap pergelaran makin kelihatan peningkatannya,” ungkap Albert. Albert menjelaskan, persiapan pergelaran itu tidak membutuhkan waktu lama. ”Hanya empat bulan ya kira-kira,” jelasnya.
Layaknya pergelaran sebelumnya, Albert memberi muridmuridnya kesempatan untuk tampil solo. Lagu-lagu asli berbahasa Mandarin lebih banyak dipilih untuk penampilan solo.
Tak berpuas diri, Albert ingin memberikan penampilan spesial untuk usia ke-9 itu. Albert membentuk grup paduan suara beranggota 23 orang. Grup tersebut membawakan dua lagu. Lagu pertama adalah Funiculi Funicula. Lagu milik komposer Luigi Denza itu diterjemahkan dalam bahasa Mandarin dan dinyanyikan dengan tempo cepat. Tepuk tangan riuh penonton menjadi penutup manis lagu dari Italia itu.
Albert melangkah maju bersama Amelia Limarwati, salah seorang muridnya. Dentingan piano terdengar membawakan intro lagu Zu Guo Song. Ya, lagu dengan tingkat kesulitan yang tinggi tersebut jadi pilihan Albert untuk paduan suara. Albert dan Amelia mendapat kesempatan menyanyi solo di pertengahan lagu. Lengkingan panjang suara Amelia berhasil meraih tepuk tangan penonton.
Gagasan untuk penampilan paduan suara itu justru muncul dari pertanyaan sang murid. ”Awalnya hanya solo, lalu mereka bertanya ’Kenapa tak buat paduan suara, lao shi?’ begitu,” kenangnya. Akhirnya, gagasan tersebut diwujudkan dua bulan sebelum pergelaran dihelat. Padahal, lagu Zu Guo Song bukanlah lagu yang mudah dibawakan.
Albert menjelaskan, lagu itu dipersiapkan murid-muridnya. Tantangan utama membawakan lagu tersebut terletak pada nadanada tinggi. ”Kebanyakan murid saya memang mampu di nada tinggi,” ucapnya. ”Itu yang biasanya butuh waktu lama kan,” jelasnya.
Pergelaran murid kali ini memang bukan pertunjukan terbuka. Penonton-penonton yang hadir merupakan kelompok yang diundang Xiang Liang Vocal Group. ”Kita undang yayasan. Ada juga grup-grup nyanyian lain,” ujar Albert. Bagi Albert, pergelaran itu berfokus pada perayaan bertambahnya usia. ”Tidak fokus pada panggung yang mewah karena sifat kami ini gotong royong saja murid dengan lao shi,” jelasnya. Albert berprinsip pergelaran itu harus mampu memberikan kesempatan bagi semua muridnya untuk menampilkan yang terbaik, bukan pada kemewahan dekorasi atau acara.