Jawa Pos

Buka Puasa, Jangan Langsung Ngopi

Bisa Picu Penyakit Lambung

-

GRESIK – Sepekan puasa Ramadan, sebagian warga Kota Pudak mengalami gangguan pencernaan (dispepsia). Mereka mengaku merasakan nyeri di ulu hati. Mual dan muntah. Mirip gejala sakit mag.

Kepala Bidang Pelayanan Medik Rawat Inap RS Petrokimia dr Edwin Hafiz menyebutka­n, hingga Kamis (24/5) atau hari ketujuh Ramadan, penderita dispepsia meningkat. ”Sebelum puasa, pasien dispepsia ada, tapi tidak sebanyak sekarang,” katanya.

Edwin menjelaska­n, penderita dispepsia biasanya merasakan nyeri. Nyeri itu dirasakan penderita pada saluran pencernaan bagian atas (ulu hati). Gejala lain bisa berupa mual hingga muntah. Kondisi itu terjadi karena perut terasa kembung. Padahal, tidak banyak mengonsums­i air. Selain itu, nafsu makan menurun.

Penderita dispepsia yang tidak segera ditangani, kata Edwin, akan terkena penyakit asam lambung atau gastroesop­hageal reflux disease (GERD). Jika tidak diperhatik­an, sakit akan naik ke kerongkong­an.

Bagaimana menghindar­i dispepsia? Edwin menyaranka­n hindari makanan berminyak dan pedas. Apalagi, saat puasa, kondisi perut sangat sensitif. Selain itu, hindari berbuka puasa dengan langsung minum kopi.

Edwin mengamati, minum kopi sudah menjadi kebiasaan masyarakat Gresik. Bahkan, buka puasa bisa jadi di warung kopi. Sebaiknya, perut terisi makanan berat dulu. Jika perut kosong langsung disiram kopi, kondisi itu akan memicu penyakit. ”Yang paling rentan lambung,” ujar Edwin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia