Jawa Pos

Beri Sentuhan Pesan-Pesan Religi

Dhiemas Arya Putra, Ayam Geprek Mang Soetta

-

Inovasi dalam berbisnis merupakan suatu keharusan. Pada saat banyak usaha yang seragam, keunikan akan membuat suatu produk selalu diingat konsumen.

DHIEMAS Arya Putra, owner Ayam Geprek Mang Soetta, menyadari bahwa menu yang ditawarkan bukan sesuatu yang khusus. Banyak yang berjualan menu geprek. Karena itu, dia memberikan sesuatu yang berbeda. Nilai lebih agar jualannya tetap dilirik konsumen.

Pemuda 23 tahun itu mengaku tidak bisa hanya mengandalk­an rasa yang enak. ”Rasa enak sebuah produk adalah subjektif. Nah, yang kami tawarkan lainnya adalah value religi,” tutur Dhiemas.

Sejak berdiri pada Januari 2017, bisnis Ayam Geprek Mang Soetta hingga kini memiliki dua cabang di Gresik. Masingmasi­ng berkapasit­as 80 dan 30 orang. Nah, Dhiemas memberikan sentuhan yang berbeda lewat pesan-pesan religi bernuansa Islami. Mulai dekorasi, pelayanan, sampai boks makanan. Misalnya, terdapat tulisan basmalah, doa sebelum makan, peringatan untuk salat, sampai hadis Nabi. Musik yang diputar di dua gerai Ayam Geprek Mang Soetta pun full murottal.

Dhiemas menuturkan, hal itu tidak hanya dilakukan selama Ramadan. Sejak awal Ayam Geprek Mang Soetta berdiri, value tersebut konsisten dia jalankan. ”Kami ingin orang yang makan di gerai kami tidak hanya mendapat kenyangnya. Tapi, juga mendapat aura positif keagamaan ketika keluar dari Mang Soetta,” jelasnya.

Bukan hanya terhadap konsumen, Dhiemas menerapkan nilai serupa kepada 12 karyawanny­a. Ada berbagai program keagamaan untuk karyawan. Mulai pengajian rutin sampai salat Duha bersama. ”Harapannya, luar-dalam usaha kami selalu ingat kepada Yang di Atas dan selalu barakah,” ujar pria yang mengaku mengidolak­an Ustad Yusuf Mansur itu.

Kebetulan, nilai lebih dalam bisnis kuliner Ayam Geprek Mang Soetta tersebut nyambung dengan Gresik yang juga dikenal sebagai Kota Santri. Dhiemas pun berkomitme­n, saat ekspansi ke kota lain, nilai itu tetap dipertahan­kan. Tahun ini dia berencana melebarkan sayap bisnis dengan membuka gerai di Sidoarjo dan Surabaya.

Dhiemas menuturkan, menjadi seorang pengusaha tidak harus memiliki prestasi akademik yang gemilang. Bahkan, dia mengakui, sejak duduk di bangku SMP, justru dirinya meraih lebih banyak prestasi olahraga, business plan, dan fotografi. Menurut dia, hal penting saat menekuni bisnis adalah kemauan keras untuk berusaha. Juga, rajin berikhtiar serta berdoa.

Dhiemas berkisah, dirinya tertarik untuk terjun dalam dunia wirausaha sejak melihat ibunya yang resign dari dunia perbankan dan memilih berbisnis. Saat berusia 16 tahun, dia memberanik­an diri untuk memulai usaha. ”Bisnis pertama saya adalah kuliner berbahan ubi ungu. Dibandingk­an dengan membawa buku, saya lebih suka membawa dagangan,” ungkapnya.

Setelah berjalan sekitar setahun, bisnis tersebut berakhir. Sebab, Dhiemas sibuk menghadapi ujian nasional. Namun, dia menemukan celah bisnis baru. Yakni, menjual buku persiapan unas. ”Jadi, bukan hanya ilmu yang didapat, pundi-pundi rupiah pun saya dapatkan dengan nominal yang cukup lumayan,” kata lulusan D-1 Perpajakan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tersebut.

Dhiemas mengakui bahwa passion-nya adalah berbisnis. ”Makanya, saya putuskan untuk membuka usaha di Gresik pada Januari 2017 dengan label Ayam Geprek Mang Soetta,” jelas pria asli Kediri itu.

Nama Soetta alias Soekarno-Hatta dipilih karena merupakan alamat rumahnya di Kediri. ”Saya jarang pulang ke rumah karena sibuk kerja di Gresik. Makanya, saya kasih nama Ayam Geprek Mang Soetta,” ceritanya.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ??
FRIZAL/JAWA POS
 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? TIDAK HANYA KENYANG: Dhiemas Arya Putra menawarkan keunikan pada menu Ayam Geprek Mang Soetta.
FRIZAL/JAWA POS TIDAK HANYA KENYANG: Dhiemas Arya Putra menawarkan keunikan pada menu Ayam Geprek Mang Soetta.
 ?? FRIZAL/JAWA POS ??
FRIZAL/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia