Bangun Jalan di Samping Masjid
Dua Jembatan Belum Tuntas hingga Akhir Mei Ini
NGANJUK – Pengoperasian fungsional ruas tol Wilangan–Kertosono pada arus mudik Lebaran nanti membuat pejabat pembuat komitmen (PPK) mengambil sejumlah langkah darurat. Di antaranya, membangun jalan sementara di samping masjid Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, yang pembebasan tanahnya belum tuntas.
Pantauan koran ini, sejumlah alat berat terus melakukan pengerasan di jalan darurat sepanjang sekitar 500 meter itu. Sejumlah truk yang mengangkut tanah uruk juga terus berlalu-lalang di samping masjid.
Selain pengurukan, sejumlah pekerja terlihat memasang paku bumi di dekat masjid. Rupanya, di ruas itu juga akan dibangun jembatan. Meski, hingga kemarin belum ada konstruksi besar yang dilakukan di sana.
Pejabat pembuat komitmen proyek tol trans-Jawa Solo–Kertosono Indra Rismawansyah mengatakan, pembangunan jalan tol di samping masjid itu dilakukan karena pembebasan tanahnya belum tuntas. ’’Akhirnya (jalan, Red) dibangun di samping masjid,’’ kata Indra.
Ditanya tentang waktu realisasi proyek yang kurang dari dua minggu, Indra menyatakan, ruas jalan sepanjang sekitar 1 kilometer di Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, itu hanya akan menggunakan lean concrete (LC) atau beton dasar. Bukan beton rigid atau beton utama.
Penggunaan LC, lanjut Indra, juga akan diterapkan pada Jembatan Kedungrejo II. Setelah pengoperasian fungsional saat arus mudik nanti, menurut dia, rekanan kembali melapisi beton di ruas tersebut menjadi beton rigid.
Lebih jauh, Indra mengatakan, khusus untuk ruas tol di Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, pihaknya akan menyiagakan flag man di sana. Tugas flag man adalah mengatur agar tidak terjadi kemacetan dan kecelakaan. Sebab, ada jalan umum yang biasa dipakai warga di dekat tol.
Sebagaimana diketahui, selain Jembatan Kedungrejo II yang belum tuntas dikerjakan, ada Jembatan Kedungrejo I yang juga harus dikebut. Selebihnya, ada 22 jembatan yang selesai dikerjakan.
Terpisah, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Nganjuk Samsul Huda menuturkan, pihaknya akan melakukan kajian terkait dengan jalan tol yang terhubung dengan jalan umum desa. Terutama untuk memutuskan apakah kendaraan bisa masuk ke jalan tol lewat ruas tersebut atau tidak.
Hingga kemarin, menurut Samsul, belum ada keputusan mengenai hal itu. Padahal, titik-titik tersebut berpotensi menimbulkan masalah. Karena itu, dishub mendukung penempatan flag man di sana.
Seperti diberitakan, dari ruas tol Wilangan– Kertosono sepanjang sekitar 38 kilometer itu, pada 20 kilometer di antaranya sudah dilakukan pengerasan berupa beton rigid. Kemudian, sepanjang 15,87 kilometer lainnya baru berupa LC atau beton dasar. Sisanya masih harus dicor hingga deadline H-10 Lebaran.