Ajak Penggiat Medsos Laporkan Hoax
Melihat Cara Cyber Patrol Polres Jember Awasi Berita Bohong
Biasanya patroli dilakukan polisi dengan membawa mobil keliling ke berbagai tempat. Namun, itu terjadi di dunia nyata. Berbeda halnya dengan patroli memantau kejahatan di dunia maya.
DI Ruang Media Command Center Polres Jember ada empat panel digital dengan ukuran besar. Tiap layar itu berisi media sosial (medsos), mulai Facebook, Instagram, Twitter, hingga website Polres Jember sendiri. Di sebelahnya terdapat layar berisi video lalu lintas Jember.
Ruangan tersebut tak hanya digunakan untuk memantau perkembangan medsos. Tetapi juga untuk memantau lalu lintas di Jember. Di sana ada tim patroli dunia maya (cyber patrol) yang mengawasi semua hal di medsos. Mulai status, berita, hingga aktivitas grup.
Ada dua komputer khusus yang disiapkan untuk petugas tim cyber patrol. Namun, ada pula anggota tim yang memantau perkembangan medsos melalui gawai. KapolresJemberAKBPKusworoWibowo sedang berada di dalam ruangan itu. ”Ini ruangan untuk memantau media sosial. Cyber patrol ini dibuat 2017 lalu,” katanya.
Pembentukan tersebut secara serentak dilakukan di seluruh kepolisian di Jawa Timur. Tujuan- nya adalah mengantisipasi kejahatan dunia maya seperti hoax dan kampanye hitam. Jember, kata Kusworo, berpotensi meneruskan penyebaran berita hoax atau kampanye hitam.
Selama 2018 ada delapan laporan ujaran kebencian yang diterimaPolresJember.Salahsatucontohnya, Polres Jember langsung melacak pelaku kejahatan di dunia maya. Yakni salah seorang warga yang mengunggah gambar karikatur mengencingi bendera Merah Putih. Netizen sendiri sudah geram dengan tindakan tersebut dan terjadi perang komentar yang panas.
Mendapati pesan negatif yang bertebaran di medsos Facebook dan WhatsApp, polres langsung melakukan pelacakan. Tim digerakkan agar pembuat konten itu segera ditemukan. Hasilnya, pelaku bisa segera diamankan.
Pelaku penyebaran berita palsu atau ujaran kebencian tersebut rata-rata masih di bawah umur. Mereka merupakan generasi milenial yang erat dengan gawai, tapi tidak tahu caranya dan belum paham bahwa ada konsekuensi hukum. ”Motifnya karena iseng dan emosi pribadi,” ujarnya.
Dalam melakukan patroli, Polres Jember mengajak netizen ikut aktif. Misalnya relawan TIK, Info Warga Jember, dan Mimin Pantau. Mereka ikut menjadi tim cyber patrol Polres Jember. ”Selain patroli sendiri, kami memberdayakan warga untuk patroli,” ucapnya.
Kejahatan dunia maya, imbuh Kusworo, bisa dilaporkan melalui website Polres Jember. Seandainya ada gangguan keamanan, baik di dunia maya maupun nyata, perlu dilaporkan untuk ditindaklanjuti. ”Kalau beneran, kami datang ke TKP. Misalnya, saat terjadi kecelakaan, unit lantas segera berangkat untuk cek lokasi,” tambahnya.